Bandarlampung, Lampungnews.com – Terdakwa Medi Andika mengungkap keterlibatan Umi Kalsum (istri Pansor) dalam pembunuhan M Pansor di saat pembacaan pembelaan di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Bandarlampung, Rabu (12/4).
Ia mengaku, dalam pembunuhan tersebut, otaknya adalah istri anggota DPRD Bandarlampung itu sendiri karena sebelum terbunuh, Umi Kalsum meminta untuk dicarikan orang dengan maksud agar bisa memberi pelajaran karena Pansor selalu menghambur-hamburkan uang untuk selingkuhannya.
“Umi meminta saya mencarikan orang, karena dia (Umi) tidak suka kelakuan M Pansor yang selalu menghamburkan uang kepada Yulinar Sari (selingkuhan M Pansor),” katanya.
Kemudian, Medi langsung menghubungi temannya, Anton yang berada di Jakarta dan langsung menjelaskan maksud tersebut dirumah Medi.
Lihat juga:
Terbukti Membunuh Anggota Dewan, Medi Dituntut Hukuman Mati
Masih Kesal, Keluarga M Pansor Maki Brigadir Medi Andika
“Saya menjelaskan maksud menghubungi Anton atas perintah Umi Kalsum. Saya juga dibekali uang Rp10 juta berikut foto Yulinar Sari dan M Pansor,” ujarnya.
Setelah itu dirinya dan Anton menghubungi M Pansor dan bertemu di Jalan M Nur. kemudian mereka berdua langsung menaiki mobil M Pansor dan menuju kearah kos-kosan Yulinar Sari.
Setelah itu, Anton dan M Pansor pergi berniat untuk memberikan pelajaran. Tak lama, Anton menghubungi Medi melalui handphone bahwa M Pansor melawan dan Anton langsung memutilasi M Pansor.
Lihat juga:
Ini Kesaksian Medi Terkait Keterlibatan Istri Pansor dalam Pembunuhan
Pengacara: Duplik Medi Andika Curahan Hatinya
“Anton juga mengatakan kepada saya bahwa jenazah M Pansor ada di bagasi belakang mobil,” jelas Medi dalam pembelaannya yang ditulis tangan.
Setelah Medi dan Anton bertemu, kemudian Anton meminta sejumlah uang untuk melarikan diri dan berjanji tidak akan membongkar pembunuhan itu.
“Saya sempat menghubungi Umi Kalsum bahwa M Pansor telah meninggal. Kemudian Umi Kalsum mengatakan kepada saya, bahwa dirinya akan dibuang dan diusir oleh keluarga M Pansor. Saya bingung, dan akhirnya saya berinisiatif membuang mayat tersebut ke Martapura bersama Tarmidi,” terangnya. (Adam)
Lihat juga: Sidang Pembunuhan Pansor, Ini Kesaksian Kekasih Gelapnya.