Bandarlampung, Lampungnews.com – Dalam ruangan yang didominasi dengan berwarna emas, dupa-dupa dibakar, lilin-lilin dinyalakan dan doa-doa dipanjatkan dari bibir para umat kepada Sang Buddha.
Pagi itu, ratusan umat Buddha bergembira merayakan Hari Waisak 2561 BE di Vihara Thay Hin Bio. Setelah memasuki vihara, umat yang datang memasang dupa yang sudah dibakar.
Lalu beranjak memandikan rupang Pangeran Siddharta dengan air suci yang dipenuhi bunga-bunga. Umat pun memanjatkan paritta doa untuk kebahagian semua makhluk yang ada di muka bumi ini.
Hari Waisak sendiri diperingati setiap bulan Mei pada saat terang bulan atau purnama sidhi. Waisak sejatinya memperingati tiga peristiwa penting atau lebih dikenal dengan nama Trisuci Waisak. Yaitu lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini pada tahun 623 SM.
Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodhgaya) pada usia 35 tahun pada tahun 588 SM, dan Buddha Gautama parinibbana (wafat) di Kusinara pada usia 80 tahun 543 SM. (El Shinta)