Bandarlampung, Lampungnews.com – Sejumlah pengusaha yang memproduksi makanan menggunakan garam mengeluhkan tingginya harga garam saat ini. Selain itu, pasokan garam juga berkurang belakangan terakhir.
Seperti yang dilakukan para pengrajin ikan asin di Pulau Pasaran. Mereka mengeluhkan harga garam yang melambung tinggi dan membuat produksi mereka berkurang. “Kami harus mengurangi produksi ikan asin lantaran biaya yang tinggi untuk membeli garam. Padahal itu bahan utama kami,” kata salah satu pengrajin ikan asin Rinto, beberapa hari lalu.
Dirinya juga mengurangi produksi ikan asin karena harga dan kelangkaan garam yang ada. Rinto menuturkan, dalam sehari biasanya bisa memproduksi sekitar 40 kilogram ikan asin jika ketersediaan ikan sedang stabil, namun sekarang produksinya dikurangi hingga 50 persen.
“Sekarang karena harga garam lagi melambung tinggi maka produksi juga berkurang. Biasanya bisa 40 kilogram sekarang hanya 20 kilogram,” imbuhnya
Menurutnya harga garam mulai melambung sejak dua bulan terakhir. “Dua bulan lalu harga garam per karung 50 kilogran hanya Rp 60 ribu, sekarang naik berlipat-lipat menjadi Rp 260 ribu,” katanya.
Sementara, salah satu pengusaha tahu di Gunung Sulah, Salardi menyatakan dirinya juga merasakan dampak naiknya harga garam yang belakangan ini. Dirinya harus berhemat garam untuk memproduksi tahu.
“Dampak pasti ada karena kami produksi juga dengan menggunakan garam. Garam juga yang garam kasar bukan yang lain,” kata Salardi.
Selain harga yang melambung tinggi, stok garam juga langka dan mulai susah sejak usai lebaran ini. “Kalau harga memang mulai mahal setelah lebaran ini. Kamu juga tidak tau apa penyebabnya. Terakhir kami beli garam ini seharga Rp 220 ribu, padahal sebelumnya hanya Rp 80 ribu per 50 kilogram atau satu karung,” imbuhnya.
Bahkan harga sekarang ini sekitar Rp 250 ribu per 50 kilogram, namun sekarang dirinya juga susah mendapatkan garam dan jika beli diwarung langganannya hanya diberikan beberapa kilogram saja.
“Mau beli juga sudah dibatasi. Karena dari distributor sudah dibatasi untuk warung itu,” katanya. (El Shinta)