Jakarta, Lampungnews.com – Program Studi S1 Ekonomi Syariah, Perbanas Institute mengadakan kuliah umum untuk memperkenalkan paradigma dan metedologi ekonomi syariah sesuai syariat Islam dengan tema “Developing Islamic Worldview” pada Jumat, (13/09/2019) di Perbanas Institute, Jakarta.
Acara ini hasil kerjasama CISFED (Center for Islamic Development) turut menghadirkan tiga narasumber dari Universiti Sains Malaysia yakni. Prof. Dr. Muhammad Syukri Saleh, Associate Prof. Dr. Zakaria Bahari, Dr. Shahrir Akran Hassan. Selain itu turut hadir, ketua dewan pembina CISFED di Indonesia, Faoruk Abdullah ,Alwyni, MA., MBA.,ACSI.
Pada pemaparan pertama oleh Prof. Dr. Muhammad Syukri Saleh, dengan materi, “Islamic Economics: The Roots of Islamic Banking Revisited” dikatakan bahwa perlu digunakan pendekatan paradigma dalam mengkaji isu ekonomi islam, bukan hanya sekedar fiqih dan hukum-hukum saja melainkan, bagaimana melihat esensi pada pola pikir manusia.
Selanjutnya, pemarapan kedua oleh, Dr. Shahrir Akran Hassan memaparkan mengenai metodologi islam untuk bank islam. Terakhir mengenai kolaborasi bank syariah dalam pengembangan wakaf oleh Associate Prof. Dr. Zakaria Bahari.
Tujuan diselenggarakan kuliah umum ini menurut Ketua Dewan Pembina CISFED di Indonesia sekaligus dosen Perbanas Institute, Faoruk Abdullah ,Alwyni, MA., MBA.,ACSI ialah untuk memperkenalkan paradigma-paradigma baru dalam praktek perbankan begitupula dalam penerapan metedologi yang sesuai dengan syariat islam.
“Saya tertarik pada pendekatan pemikiran yang baru di area keuangan syariah dan pendekatan paradigma, tidak hanya pendekatan berdasarkan fiqih tetapi dimulai dari pemikiran. Selain itu, bagi mahasiswa sendiri ialah menambah wawasan dalam memperkaya metedologi alternatif yang berbeda.”tutur Farouk. (michell)