Tanggamus, Lampungnews.com – Petani kopi Lampung di Kabupaten Tanggamus mulai rasakan kehidupan yang sejahtera beberapa waktu belakangan. Harga kopi mulai stabil di pasaran dengan kisaran Rp25 ribu per kilogram.
Suparno, salah satu petani kopi, mengatakan dirinya sudah terjun dalam dunia kopi robusta sejak 25 tahun silam.
“Saya sejak 25 tahun jadi petani kopi dengan mengelola dua hektar tanah. Setiap panen saya bisa menghasilkan satu setengah ton biji kopi,” kata Suparno saat ditemui di kebun percontohan Nestle di Tanggamus, Sabtu (30/9).
Untuk mengembangkan usahanya, Suparno akhirnya memilih bergabung dengan Nestle sejak tahun 2011 untuk menjual hasil kebunnya.
“Bibitnya berasal dari kebun Nestle, tetap kopi lokal yakni Robusta Tanggamus. Hasilnya baik dan harganya saat ini stabil di sekitar Rp 25 ribu per kilogramnya,” jelasnya.
Sementara, Direktur Legal and Corporate Affairs PT Nestle Indonesia, Debora Tjandrakusuma mengatakan, bagi Nestle, bahan baju dari petani kopi Lampung sangat berperan penting untuk kelanjutan bisnis, terutama untuk menghasilkan produk kopi yang berkualitas.
“Nestle berkomitmen mendukung para petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil produk mereka, yang pada gilirannya akan membantu meningkatkan kesejahteraan mereka. Dengan produktivitas dna kualitas uang tinggi, maka kesempatan para petani kopi untuk bisa bersaing dipasar kopi nasional dan global,” kata Debora.
Debora memaparkan bagaimana PT Nestle Indonesia telah membangun kemitraan strategis dengan para petani kopi di Tanggamus dan Lampung Barat sejak tahun 1994. Saat ini kemitraan tersebut telah mencapai 20.000 petani dikabupaten Tanggamus dan Lampung Barat. Bahkan saat ini para petani kopi ini telah memperoleh validasu 4C (Common Code for the Coffee Community) atau standar yang mencakup berbagai aspek dalam pertanian kopi yang berkelanjutan.
“Model kerjasama ini telah berhasil membantu paea petani kopi untuk meningkatkan produktivitas dna kualitaa hasil produksi, memudahkan akses kepasar dan perbankan untuk membanti meningkatkan kesejahteraan petani kopi. Pada saat yang bersamaan kami mendapatkan jaminan pasokan biji kopi berkualitas. Ini merupakan cara kami mendukubg terciptanya masyarajat yang sukses dan tangguh,” ujarnya.
Asisten II Kabupaten Tanggamus FB Karjiyono menyatakan sat ini produksi kopi oleh petani Tanggamus mencapai 82 tibu ton. “Dari total penghasilan kopi dsribpetani Tanggamis sebanuak 24 ribu ton pertahun66 dibeli oleh Nestle yang telah membangun mitra dengan para petani,” katanya.
Nestle juga melakukam pembinaan terhadap 315 kelompok tani dengan jumlah petani mencapai 20.000. (El Shinta)
