Jakarta, Lampungnews.com-Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata RI mendorong berbagai hidangan daerah khas Indonesia untuk semakin dikenal dunia internasional dan menjadi destinasi wisata.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) RI, Ni Luh Puspa saat memberi sambutan dalam pembukaan Salon International de l’Alimentation (SIAL) InterFOOD 2025 di Gedung Pusat Niaga JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Rabu (12/11/2025) siang.
“SIAL Interfood 2025 menjadi event bagi para pelaku usaha kuliner dalam meningkatkan koneksi global, kerja sama. SIAL Interfood merupakan simbol kolaborasi, inovasi,” ujar Ni Luh Puspa.
Makanan dijelaskan dia lebih dari sebuah hidangan yang disantap, melainkan juga sebuah budaya, kreativitas, dan dibuat dari hati.
“Di Indonesia memiliki banyak beranekaragam makanan daerah, seperti rendang, soto, sate, dll, berbagai hidangan ini memiliki sejarah, dan menjadi ekspresi dari keanekaragaman budaya,” tambahnya.
Para pengusaha kuliner di Indonesia dikatakannya juga terus berinovasi, dalam digitalisasi, sertifikasi halal. Selain obyek wisata alam, makanan juga menjadi salah daya tarik wisata di Indonesia.
“Kami mengadakan program Wonderful Indonesia Gourmet bekerja sama dengan Indonesia Gastronomy Network untuk menghubungkan petani dan nelayan dengan UMKM, membawa pertumbuhan dari rakyat. Dengan kehangatan dan sejarah dari masing-masing hidangan daerah harapannya ekonomi terus berkelanjutan dan memiliki semangat kompetitif,” paparnya.
SIAL Interfood 2025 dijelaskan Ni Luh Puspa menjadi platform bagi Indonesia untuk mempromosikan makanan daerah ke berbagai internasional.
“Dengan 26 negara yang hadir, dan 90 ribu pengunjung profesional, ini menjadi event untuk saling bertukar pikiran, mendapatkan teknologi terbaru, menjadi fasilitas. Membawa kuliner Indonesia lebih kompetitif dengan standar global,” kata Ni Luh.
Food tourism, travel experience dijelaskan Niluh menjadi hal penting bagi wisatawan. Hal ini penting agar destinasi wisata di Indonesia terus inovatif dan berkelanjutan.
Kehadiran event SIAL Interfood 2025 membawa kemajuan untuk industri makanan di Indonesia dan menginspirasi dunia.
“Saya mengapresiasi pelaksanaan SIAL Interfood 2025 yang dilaksanakan selama empat hari, dimana ibu Menteri Pariwisata sedang concern bagaimana kita mempromosikan Wonderful Indonesia Gourmet, event-event seperti ini menjadi penting sekali untuk semakin menguatkan posisi Indonesia sebagai destinasi wisata kuliner para wisatawan dengan mempromosikan makanan daerah khas Indonesia,” papar Niluh.
Dari aspek Mice dan Event Kementerian Pariwisata RI menilai event tahunan tersebut sangat baik sekali untuk mendatangkan para wisatawan asing.
“Setidaknya ada 26 negara yang hadir dalam event ini. Kita berharap event ini dapat meningkatkan kontribusi dan membawa dampak yang baik untuk industri kuliner di Indonesia, saya harapkan tahun depan kembali diadakan, agar Indonesia dapat menjadi destinasi wisata kuliner skala internasional,” pungkas Niluh.
Sementara itu, Director of SIAL group Paris Comexposium, Nicolas Trentesaux berharap pelaksanaan event tersebut dapat mendorong kemajuan industri makanan di dunia.
“Kami membawa berbagai inovator untuk membawa teknologi masa depan di bidang kuliner dalam event ini. Para peserta juga dapat menambah jaringan dengan pelaksanaan kegiatan ini,” kata Nicolas.
Ia menyebutkan dengan dengan pertumbuhan ekonomi paling dinamis, Indonesia menjadi salah satu pusat perhatian dunia dalam aspek pariwisata di bidang kuliner.
“Makanan disini bukan hanya sebuah produk, tapi kultur, kreativitas. Makanan menghubungkan sesama manusia dan negara. Saya berterimakasih dengan kepercayaan Indonesia melaksanakan kegiatan ini. Saya harap berbagai produk yang ditampilkan dapat membawa inspirasi bagi semua pihak,” tambah Nicolas.
Menambahkan, Ketua Bidang Pembinaan & Pengembangan UMKM Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), Irwan Santo Widjaja menyebutkan industri pangan mendorong perekonomian Indonesia
“Laju pertumbuhan 6,49 persen year on year pada kwartal ketiga 2025 dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,04 persen. Food industry akan semakin bertumbuh dan dibutuhkan masyarakat Indonesia dan masyarakat global,” kata dia.
GAPMMI dijelaskan Irwan berkomitmen menghadirkan 16 UMKM binaan dengan berbagai produk yang memiliki kualitas tidak kalah dengan perusahaan internasional.
“Ajang ini merupakan kesempatan bagi UMKM untuk mencari network yang baik, bertumbuh dan berkembang untuk sukses di tingkat global,” tambahnya. [*]






