Bandarlampung, Lampungnews.com – Bana al-Abed, seorang anak perempuan asal Aleppo, Suriah, mencoba mengirimkan surat terbuka untuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang baru saja dilantik pada 20 Januari lalu.
Nama Bana terkenal di dunia maya lantaran kerap mendeskripsikan kehidupan tragisnya sehari-hari sebagai seorang anak yang tinggal di daerah perang dan konflik.
Dengan bantuan sang ibu, Fatemah, Bana sering mengunggah kicauan pandangannya mengenai keadaan di sekitar tempat tinggalnya di Kota Aleppo melalui akun Twitter pribadinya @AlabedBan.
Ia pun berhasil menginspirasi ratusan ribu pengikutnya meskipun selama ini pemerintah Suriah menganggap kicauan Bana dan ibundanya itu sebagai bentuk propaganda.
Diberitakan AFP, Rabu (25/1), Bana dan keluarganya telah dievakuasi ke Turki pada Desember lalu. Beberapa hari menjelang Natal, ia berkesempatan bertemu dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Dalam suratnya kali ini, anak berusia 7 tahun itu memohon Trump untuk “berbuat sesuatu dan menolong anak-anak Suriah” yang menderita akibat perang dan konflik berkepanjangan si negaranya.
Lebih dari 300 ribu orang termasuk setidaknya 150 ribu anak tewas dalam perang berdarah di Suriah selama ini. Perang sipil yang meluluhlantakkan Suriah sejak 2011 lalu ini juga menyebabkan ribuan masyarakat sipil terpaksa meninggalkan tempat tinggal dan sekolahnya.
Syrian Network for Human Rights bahkan melaporkan, setidaknya 2 ribu anak dari sekitar 16 ribu warga sipil tewas pada 2016 lalu.
Bana menulis surat terbuka ini beberapa hari menjelang inaugurasi Trump dan dipublikasikan oleh BBC. Berikut isi surat Bana.
Kepada Donald Trump,
Namaku Bana Alabed, anak perempuan berusia 7 tahun yang berasal dari Kota Aleppo, Suriah.
Seumur hidup aku tinggal di Suriah sebelum meninggalkan Aleppo timur, yang telah terkepung, pada Desember lalu. Aku merupakan salah satu anak-anak yang menderita akibat Perang Suriah.
Namun, di rumah baruku saat ini di Turki, aku sudah mendapat kedamaian. Di Aleppo, aku bersekolah, tapi sekolahku hancur akibat pengeboman.
Beberapa temanku meninggal.
AKu sangat sedih melihat teman-temanku meninggal dan berharap mereka bisa hadir menemaniku saat ini dan bermain bersama. Aku tidak bisa bermain-main di Aleppo, itu kota mati.
Sekarang, di Turki aku bisa pergi keluar dan menikmati suasana kota. Aku bisa pergi ke sekolah lagi. Itulah mengapa perdamaian penting bagi semua orang termasuk Anda.
Meski begitu, jutaan anak lain di Suriah belum bisa sepertiku saat ini dan masih menderita dengan perang di berbagai belahan negara itu. Mereka menderita karena perilaku orang dewasa.
Karena aku tahu anda akan segera menjadi presiden Amerika, bisakah Anda menyelamatkan anak-anak dan warga Suriah lainnya? Anda harus bisa melakukan sesuatu untuk anak-anak Suriah karena mereka juga layak mendapatkan kedamaian seperti anak-anakmu.
Jika Anda bernjanji akan menolong untuk anak-anak Suriah, aku akan menjadi teman baru Anda.
Aku menunggu apa yang Anda akan lakukan untuk anak-anak Suriah.
Sumber : CNNIndonesia