Bandarlampung, Lampungnews.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bandarlampung dan Pemerintah Provinsi Lampung membuat nota kesepahaman (Mou) untuk pengawasan obat dan makanan secara terpadu.
Kepala Balai POM Bandarlampung Septia Murni, Jumat, mengatakan salah satu dasar dibuatnya nota kesepahaman ini dengan Pemrov adalah hasil intensifikasi pengawasan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2016 menunjukan dari 110 sarana yang diperiksa, lebih dari 50 persen Tidak Memenuhi Kebutuhan (TMK).
“Pada tahun 2016 menunjukan bahwa 70 persen sarana produksi dan 55 persen sarana distribusi obat dan makanan TMK,” kata Septia kata dia saat penandatangan nota kesepahaman dengan Pemprov Lampung yang dihadiri oleh Kepala BPOM RI dan Sekda Provinsi Lampung.
Kerjasama ini, kata dia, bertujuan untuk mengoptimalkan pengembangan sinergi kemitraan dalam hal pengawasan obat dan makanan terpadu di Lampung.
“Selain itu juga untuk meningkatkan koordinasi dalam pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan ekspor-impor di Lampung,” tambah dia.
Sementara Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada pemerintah Provinsi Lampung berserta seluruh SKPD atas dukungan dan kerjasama yang baik.
Menurutnya, BPOM tidak dapat bekerja sendiri, oleh karena itu peran dan komitmen kementerian dan lembaga dibutuhkan untuk menindaklanjuti hasil pengawasan berupa sanksi administrasi ataupun pidana.
BPOM juga mengajak Pemrov Lampung untuk melestarikan dan mengembangkan jamu sebagai kekayaan tradisional secara turun-temurun melalui kegiatan minum jamu bersama.
Sementara, Sekda Provinsi Lampung, Sutono, menyampaikan agar masyarakat dapat memilih makanan yang sehat dan bergizi dan bagi orang tua agar menyempatkan memberi bekal kepada putra putrinya.
“Orang tua diharapkan memberi bekal kepada anaknya agar terhindar dari makanan yang berbahaya, tidak sehat. Kalaupun tak sempat, pilihlah makanan yang sehat dan bergizi,” ujar sutono.
Selain merayakan acara ulang tahun, BPOM Bandarlampung melakukan kerjasama mengoptimalkan pengembangan sinergi kemitraan dalam hal pengawasan obat dan makanan terpadu di Lampung.
Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai perlombaan seperti lomba mewarnai, mading, dan usaha mikro kecil dan menengah.
(Davit)