Pringsewu, Lampungnews.com – Adanya bangunan peninggalan Belanda berupa saluran irigasi raksasa yang masih berdiri kokoh, ditambah panorama hamparan sawah dan perbukitan di dekat kota, membuat Fajaresuk kini menjadi destinasi baru wisata di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.
Tiap harinya, ratusan pengunjung lokal maupun luar daerah datang berekreasi. Bahkan, awal tahun menjadi puncak keramaian di lokasi yang baru satu tahun digarap warga menjadi objek wisata itu.
“Tahun baru awal Januari lalu, kurang lebih lima ribuan pengunjung mengunjungi lokasi. Dan selalu ramai disaat hari-hari libur seperti sekarang ini,” kata ketua pengelola wisata setempat, Ratmin, di Fajaresuk, Minggu (5/2).
Kerja keras masyarakat selama ini perlahan membuahkan hasil. Ratmin berharap, objek wisata yang oleh warga diberi nama Talang Indah dan Bukit Pangonan Fajaresuk itu, memberi manfaat bagi masyarakat dan memajukan perekonomian warga sekitar.
Meski luput dari perhatian pemerintah daerah, bangunan yang konon ada sejak tahun 1928 dan dikenal dengan sebutan Talang itu kini menjadi ikon wisata baru daerah berjuluk Kota Bambu.
Keberhasilan masyarakat memanfaatkan potensi alam daerahnya menjadi objek wisata dan mampu mengangkat perekonomian warga, menggerakkan pemerintah daerah bertindak menggalakkan potensi wisata lain untuk dikembangkan.
“Empat belas daerah potensi wisata ditetapkan pemerintah daerah sebagai destinasi wisata dan akan dikembangkan,” kata Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Pringsewu Tira Paradiba.
Tahun ini, kata dia, empat destinasi wisata diantaranya bakal diberi kucuran dana untuk pembangunan. Diantaranya, Rumah Adat Sesat Kencana Agung di Pekon Margakaya, Telaga Gupit di Gadingrejo, Agroforestry Telaga Ngundi Rukun di Sukoharjo, dan Talang Fajaresuk.
“Dana bantuan dari pemerintah provinsi nantinya untuk mendukung pembangunan,” kata Tira. (Anton Nugroz)