• Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Lampungnews.com
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
No Result
View All Result
Lampungnews.com
No Result
View All Result

( Foto) Situs Purbakala Pugung Raharjo, Warisan Sejarah Peradaban Manusia.

Alian by Alian
6 Februari 2017
in Lampung Foto, Liputan Khusus
335
SHARES
1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Bandarlampung, Lampungnews.com –  Situs Purbakala Pugung Raharjo salah satu pesona wisata arkeologi  yang terletak di Kecamatan Sekampungudik Kabupatena Lampung Timur. Situs ini memiliki nilai sejarah peradaban manusia sangat tinggi, bahkan tidak kalah dengan Candi Borobudur di Provinsi Jawa Tengah.

Lokasi situs megalitik seluas 30 hektare ini lebih dikenal dengan Taman Purbakala Pugung Raharjo. Terletak sekitar 52 kilometer arah timur dari Kota Bandarlampung.

Sebelum menuju lokasi taman biasanya wisatawan bisa singgah dulu ke Rumah Informasi Pugung Raharjo. Sebuah Rumah panggung kayu yang menyimpan banyak sejarah peninggalan situs purbakala. Seperti batu prasasti dan keramik asal Dinasti Han, Sung, dan Ming.  Selain itu terdapat Arca Bodhisatva “Putri Badriah” pada masa Hindu/Budha Klasik yang ditemukan di Punden Berundak Nomor 7 Situs Pugung Raharjo pada 14 Agustus 1957.

Arca Bodhisatva “Putri Badriah” masa Hindu/Budha Klasik yang ditemukan di Punden Berundak Nomor 7 Situs Pugung Raharjo pada 14 Agustus 1957. (Lampungnews/El Shinta)

Di rumah ini pengunjung bisa melihat peninggalan prasejarah berupa Patung Type Polinesia bercirikan tradisi megalitik yang ditemukan di Gunung Langkap pada tahun 1963. Uniknya, dari patung ini terdapat mitos yang bisa dicoba pengujung. Yakni menghitung biji kalung yang berada di Patung Type Polinesia ini. Jika berhasil menghitung dengan jumlah biji kalung tiga kali berturut-turut dengan jumlah yang sama, konon permintaan si penghitung akan terkabul. Dan jumlah tersebut berhubungan dengan salah satu benda bersejarah di sana.

Patung Type Polinesia bercirikan tradisi megalitik yang ditemukan di Gunung Langkap pada tahun 1963. (Lampungnews/El Shinta)

Usai melihat-melihat peninggalan sejarah di rumah informasi, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan ke lokasi utama Taman Purbakala Pugung Raharjo yang tak jauh dari rumah informasi. Disarankan bagi para pelancong agar membawa bekal makanan dan minuman sendiri, sebab di lokasi taman tidak ada satu pun pedagang makanan seperti tempat wisata lainnya.

Taman Purbakala Pugung Raharjo memiliki tujuh punden berundak.  (Lampungnews/El Shinta)

Sesampainya di sana, tak perlu takut akan menyasar selama berkeliling kompleks tanah yang dilapisi rumput. Pasalnya, Turwidi, selaku tour guide sekaligus pengurus taman purbakala akan menemani perjalanan wisata sejarah berikut dengan cerita-cerita menarik dibelakangnya.

Selama mengelilingi taman, wisatawan harus berjalan kaki mengitari jalur yang sudah disediakan dengan hamparan kebun singkong di sepanjang jalannya. Di dalam taman ini terdapat 7 punden atau batu berundak, kolam megalitik, kompleks batu mayat, dan bukit teletubies.

Punden Nomor 7 adalah punden yang paling besar di Situ Purbakala Pugung Raharjo (Lampungnews/El Shinta)

Punden atau batu berundak yang dimiliki Taman Purbakala Pugung Raharjo ini berjumlah tujuh buah yang tersebar secara terpisah. Punden nomor satu sampai dengan 6 nyaris sama dan yang paling besar adalah punden nomor tujuh.

“Punden atau batu berundak ini digunakan sebagai tempat beribadah. Manusia pada saat itu sudah mengenal Tuhan. Filosofinya kenapa dibuat berundak semakin tinggi, dimaksudkan untuk semakin dekat dengan pencipta-Nya,” ujar Turiwidi.

 

Komplek Batu Mayat, sebagai tempat upacara yang tengahnya terdapat batu yang dipahat yang disebut phallus. (Lampungnews/El Shinta)

Setelah itu wisatawan bisa melanjutkan perjalanan ke lokasi selanjutnya yakni Kompleks Batu Mayat. Di sini pengunjung bisa melihat tumpukan batu yang tersusun. Batu yang paling menonjol yakni batu yang berdiri tegak tepat di tengah-tengahnya. Batu tersebut yang menjadi asal muasal nama kompleks ini lantaran menyerupai mayat. Pada bagian tengah ujung batu dipahat phallus atau menyerupai alat kelamin pria.

“Dulunya komplek batu mayat ini digunakan sebagai tempat upacara. Jadi barang siapa yang ingin memiliki keturunan mengadakan upacara di sini. Makanya ada lambang seperti itu,” jelasnya.

 

Kolam Megalitik yang bisa untuk terapi atau refleksi menggunakan ikan yang ada di dalamnya. (Lampungnews/El Shinta)

Puas menelusuri sejarah kompleks batu mayat, wisatawan wajib mendatangi kolam megalitik ini. Dua kolam berbentuk segiempat ini konon katanya dapat membuat orang yang mandi di sini menjadi awet muda. Uniknya pada kolam ini kita bisa merasakan “refleksi” yang dilakukan ikan-ikan kecil yang hidup di kolam ini. Cukup dengan menceburkan kaki, ikan-ikan akan menggigiti kaki dan sensasi geli terasa.

Untuk masuk ke Taman Purbakala Pugung Raharjo hanya cukup membayar seikhlasnya. Pihak pengelola hanya berpesan kepada wisatawan yang hadir untuk menjaga kebersihan dan membantu mempromosikan wisata sejarah ini sebagai destinasi yang wajib dikunjungi seperti tagline Kunjungi, Lindungi, Lestarikan!.

Tulisan & foto : Reporter Lampungnews.com El Shinta

335
SHARES
ShareTweet
Tags: HeadlineLampung Timurobjek wisatasitus megalitiksitus purbakala pugung raharjo
Previous Post

Tertangkap Gunakan Narkoba, Sekkab Tanggamus Akan Direhabilitasi?

Next Post

Walikota : Enggak Ada Lagi Rakor, Daripada Buat Ribut

Related Posts

Kemenag Kirim Tim, Klarifikasi Koreksian Isi Buku PAI Madrasah

8 Agustus 2023
131

Setelah Ramai Di-bully Karena Tampar Pemulung, Gita Terancam Dibui

19 Februari 2020
41.1k

Buka-bukaan, Ini Tips Sehat Rycko Menoza yang Jarang Orang Tahu

25 November 2019
1.1k

Lada, Harta Karun Dunia Kebanggaan Lampung yang Kian Meredup

21 November 2019
542
Next Post
Wali Kota Bandarlampung bersantai di rumah dinasnya yang baru, (Foto Lampungnews/El Shinta)

Walikota : Enggak Ada Lagi Rakor, Daripada Buat Ribut

Foto ilustrasi. TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya

Pemprov Lampung Cuek Dengan Relokasi SMKN 1 Tegineneng?

Polisi menggiring salah satu tersangka begal yang ditangkap dalam penggerebekan di Kabupaten Lampung Timur. (Lampungnews/El Shinta)

Berkali-kali Bobol Toko, Pelajar SMP Ditangkap Saat Nongkrong

Ilustrasi. Penari Sanggar Kerti Buana asuhan Gusti Nyoman Arsana membawakan Tari Cendrawasih pada deklarasi "Gerakan Masyarakat Lampung Damai" di Taman Budaya, Kota Bandarlampung, Sabtu (10/11) malam. Tari Cendrawasih merupakan tari tradisional Bali yang menggambarkan keelokan burung cendrawasih dan ditampilkan pada kegiatan tersebut sebagai ajakan memaknai keberagaman. FOTO ANTARA/Gatot Arifianto.

Mahasiswa Unila dan Karang Taruna Gelar POS

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA ACAK

Entertainment

Guncang Jakarta Besok, Stray Kids: STAY Sehat Selalu Sayang

11 November 2022
46
Hukum

Kejati Dalami Dugaan Korupsi Koni Lampung

26 Januari 2017
258
Daerah

Tanggamus Juara Umum MTQ Lampung ke 45

27 April 2017
47
Daerah

Perbaikan Jalan Alternatif di Pringsewu Tak Dilirik

1 Maret 2017
127
Ekonomi

Wakili Provinsi Lampung: Edukasi 4.0 Raih Juara Ketiga Kompetisi Teknologi Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian.

13 Desember 2019
291
Lampungnews.com

Copyright@2019

Lampungnews.com adalah salah satu portal berita yang menyuguhkan informasi berkualitas, dalam bentuk berita tulis/teks, berita foto maupun video. Dengan tagline Dinamis dan Inspiratif. Kami hadir selama 24 jam atau 7 hari dalam sepekan.

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial

Copyright@2019