• Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Lampungnews.com
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
No Result
View All Result
Lampungnews.com
No Result
View All Result

Lima Tahun Penantian Harga Karet Di Lampung

Alian by Alian
13 Februari 2017
in Ekonomi, Liputan Khusus
Petani menyadap pohon karet di kebunnya. Antara/Gatot Arifianto

Petani menyadap pohon karet di kebunnya. Antara/Gatot Arifianto

0
SHARES
228
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Petani menyadap pohon karet di kebunnya. Antara/Gatot Arifianto

Bandarlampung, Lampungnews.com – Selama kurun waktu lima tahun terakhir, harga karet beku petani di Lampung Selatan, Provinsi Lampung terpuruk di kisaran harga Rp4.000 perkilogram (/kg), namun kini mulai menggeliat naik mencapai Rp7.500/kg untuk karet basah, sedangkan karet kering dengan kadar air rendah mencapai Rp8.500/kg.

Selama itu,  mereka tak berdaya, hanya berdiam diri menanti pergerakan harga karet membaik. Banyak yang putus asa lalu menebang tanaman karet miliknya diganti dengan tanaman semusim yang dinilai lebih menghasilkan seperti singkong, jagung, sayuran dan tanaman semusim lainnya.

Puncak harga tertinggi karet sekitar akhir tahun 2010 hingga 2011 menyentuh harga Rp14.000/kg. Namun itu pun hanya beberapa bulan saja, selanjutnya harga karet terpuruk pada kisaran harga Rp3.000-Rp4.500/kg hingga sekarang. Bahkan sempat menyentuh titik terendah Rp2.000/kg.

Kenaikan harga karet saat ini, menjadi harapan baru para petani karet, karena lima tahun lalu,  sempat menyentuh harga Rp14.500 per kilogram selama enam bulan kemudian anjlok di kisaran Rp2.000/kg sampai Rp3.000 perkilogram sampai akhir tahun 2016.

Akibat penurunan itu banyak petani putus asa dan menebang tanaman karet lalu mengganti dengan tanaman lain seperti singkong, jagung atau palawija lainnya dengan harapan lebih menghasilkan. Ada juga yang membiarkannya hingga bertahun-tahun tanpa disadap sama sekali.

Salah satu petani karet di Kecamatan Tanjungsari, Lampung Selatan, Warto, mengatakan harga karet saat ini sudah membaik pada harga Rp7.000/kg untuk karet basah namun jika sudah inapan atau kering mencapai Rp8.500/kg.

Kenaikan harga ini sudah berlangsung selama dua bulan terakhir bersamaan dengan para penyadap mulai membuka jalur sadapan di batang kareng karena sudah lama berhenti akibat harganya yang tidak sebanding dengan pendapatan petani.

“Sebagian tetap menyadap tapi sebagian lagi ada yang berhenti menunggu harga membaik,” kata dia.

Ia mengaku, sangat bersyukur dengan kenaikan ini karena sangat membantu menambah pendapatan untuk keluarga, sebelumnya hanya mengandalkan hasil bercocok tanam padi dan sayuran dengan masa panen dua sampai tiga kali setahun.

“Harga karet anjlok, ya menanam padi di sawah dan sayuran, kalau harga naik nyadap lagi,” kata dia.

Sebenarnya, lanjutnya, petani tidak berharap muluk-muluk kenaikan harga karet, minimal bisa untuk menutup kebutuhan keluarga sehari-hari.

“Kalau panenan padi untuk kebutuhan makan karena panenan tiga sampai empat bulan, sedangkan hasil karet untuk harian,” jelas Warto.

Ia mengaku, agak menyesal karena terpuruknya harga karet sempat membuatnya putus asa, kemudian menebang sebagian tanaman karet untuk ditanami jeruk, melihat harga saat ini tentunya tanaman karet lebih menghasilkan.

Penyadap lainnya, Hermanto mengaku harga karet saat ini sudah membaik sehingga sudah aktif lagi menyadap karena sempat berubah haluan menjadi kernet mobil untuk menafkahi keluarga.

“Empat tahun lebih tidak menyadap karena harga getah murah, tidak cukup untuk makan, apalagi cuma buruh nyadap punya orang,” terangnya.

Dalam sistem pengupahan sadapan karet, kata dia, aturan yang berlaku di desanya yakni dibagi dua dari hasil menjual getah karet kepada pengumpul, penyadap 50 persen dengan pemilik perkebunan 50 persen.

Harga saat ini, lumayan menjanjikan bagi petani karena dari satu hektare tanaman karet bisa menghasilkan minimal 50 kilogram getah karet beku, jika harga karet Rp7.000 pendapatan dapat mencapai Rp350.000.

Hermanto berharap harga getah karet ini bisa tetap stabil minimal harga Rp7.000 per kilogram agar para penyadap bisa menutup kebutuhan sehari-hari untuk keluarga. (Kristian Ali)

7
SHARES
ShareTweet
Tags: Karetlampung selatan
Previous Post

BMKG: Lampung Alami Cuaca Ekstrim

Next Post

(Foto) Dimana Skatepark di Bandarlampung?

Related Posts

SIAL Interfood 2023 Terima Respons Positif dari Pemerintah dan Masyarakat

8 November 2023
72

Krista Exhibitions Gelar Pameran Food and Beverage Berskala Internasional Minggu Depan

1 November 2023
89

Berlangsung 3 Hari, Pameran Pro AVL Indonesia 2023 Tampilkan Karya Inovasi Terbaru

26 Oktober 2023
72

Dukung Industri Kreatif, Krista Exhibitions Gelar Pro AVL Indonesia 2023 Pekan Ini di JIExpo

23 Oktober 2023
122
Next Post
Para skaters menunjukkan aksinya di atas skateboard pada kompetisi yang digelar di pelataran parkir GSG Universitas Lampung, Minggu (12-02). (Lampungnews/El Shinta)

(Foto) Dimana Skatepark di Bandarlampung?

Warga Gunung Sari menyamapaikan paspirasi mereka di kelurahan setempat, di  Bandarlampung, Senin (13/2). Foto Lampungnews/Adam

12 RT Di Bandarlampung Terkena Pungli?

Kapolda Lampung Irjen Sudjarno. Foto Lampungnews/El Shinta

Pilkada Serentak Di Lampung Kondusif. Polda Aktif Atau Pasif?

Alumni SMAN 3 Bandarlampung, Revilino (duduk) berpose bersama gabungan pecinta alam saat bersih Masjid Istiqlal. Dok Pribadi

Pecinta Alam Bersihkan Istiqlal, Alumni Swapala SMAN 3 Bandarlampung Ini Malah....

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA ACAK

Lifestyle

Yuk, Bikin Sosis dan Nugget Sendiri di Rumah

6 Oktober 2017
117
Daerah

Kasus Mafia Proyek, GPK Mengindikasi Wabup Lamtim Terlibat

17 Juni 2017
455
Peristiwa

Pria Ini Ngamuk Sambil Bawa Golok di Pesta Pernikahan, Seorang Bocah Jadi Korban

10 Desember 2017
47
Hukum

FPK NU : Zainudin Telah Memecah Belah Umat

24 Oktober 2017
1.6k
Hukum

Sabu-sabu Menjadi Narkoba Terfavorit Pemakai di Bandarlampung

30 Januari 2017
93
Lampungnews.com

Copyright@2019

Lampungnews.com adalah salah satu portal berita yang menyuguhkan informasi berkualitas, dalam bentuk berita tulis/teks, berita foto maupun video. Dengan tagline Dinamis dan Inspiratif. Kami hadir selama 24 jam atau 7 hari dalam sepekan.

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial

Copyright@2019

×
×