Tanjungsari, Lampungnews.com – Puluhan warga korban banjir di Desa Kertosari Kecamatan Tanjungsari, Lampung Selatan masih mengungsi di rumah tetangga dan saudaranya, karena air yang merendam rumah mereka sebagian belum juga surut.
Berdasarkan pantauan Lampungnews.com, Selasa malam, mereka masih duduk-duduk di rumah-rumah warga yang tidak terjangkau banjir bersama tumpukan barang-barang mereka seperti kursi, almari, tempat tidur dan kardus-kardus pakaian.
Mereka menumpang ngemper di teras-teras rumah sambil berbincang-bincang terkait kejadian banjir yang melanda pemukiman mereka akibat tanggul penangkis sungai yang jebol diguyur hujan deras semalam suntuk.
Mereka mengaku bersyukur karena banjir tidak datang pada tengah malam, melainkan sudah pagi hari. Jika malam hari maka tidak menutup kemungkinan akan ada korban jiwa karena semua warga sedang tertidur lelap.
Namun, yang membuat mereka bersedih adalah sampai malam hari pun belum ada sama sekali bantuan dari perhatian pemerintah terhadap warganya sebagai tindakan awal dari bencana tersebut.
“Kita tidak mengharapkan bantuan, minimal ada perhatian dari pemerintah setempat untuk warganya,” kata Supranoto, salah satu korban banjir itu.
Ia mengaku, menunggu air yang menggenang rumahnya surut, jadi untuk sementara menumpang di rumah tetangga bersama sekitar delapan anggota keluarga dan barang-barang yang diselamatkan dari banjir tersebut.
Sampai saat ini, kata dia, belum ada bantuan apapun, seperti bantuan layanan kesehatan atau bahan makanan lain yang bisa dikonsumsi sambil menunggu air banjir surut.
Sebenarnya, warga tidak begitu membutuhkan bantuan materi, minimal ada perhatian dari pemerintah untuk memberikan harapan dan membangun optimistis korban banjir tersebut, bukan dibiarkan begitu saja.
Warga lainnya Supardi juga mengaku masih menunggu air yang merendam rumahnya surut sehingga bertahan mengungsi bersama anggota keluarganya di rumah tetangga. Bahkan perabot rumah tangganya diletakan di halaman tetangga dan ditutupi terpal agar tidak basah.
Pardi sangat menyayangkan sampai saat ini tidak ada perhatian pemerintah terhadap warganya yang terkena musibah tersebut. Bahkan petugas terkait pun belum ada yang datang untuk menjenguk mereka.
Kepala Desa Kertosari, Albert, mengatakan sampai saat ini belum ada bantuan dari pemerintah untuk korban banjir di desanya.
“Hingga malam ini belum ada bantuan apapun,” tegas Albert.
Sebelumnya, Selasa petang Anggota Komisi D DPRD Lampung Selatan, Puji Sartono meninjau langsung lokasi banjir untuk melihat tingkat kerusakan rumah-rumah warga Desa Kertosari Kecamatan Tanjungsari yang terendam banjir.
Ia mendesak Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, untuk segera tanggap menangani banjir yang merendam rumah warga itu, akibat jebolnya tanggul penangkis sungai setempat.
Puji menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulanagan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan untuk segera menanganinya karena warga masih mengungsi karena banjir belum juga surut.
“Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD untuk menangani masalah ini bersama Dinas Sosial. Infonya malam ini akan langsung turun,” kata anggota dewan dari Fraksi PKS itu.
Ia menambahkan, banjir di Tanjungsari paling besar dibandingkan dengan wilayah lain yang ada di Lampung Selatan dengan jumlah rumah terendam dan ketinggian air paling parah.
(Cris Ali)