Pringsewu, Lampungnews.com – Kerusakan tanaman padi dan ancaman puso melanda sejumlah lahan pertanian di Kabupaten Pringsewu pasca banjir Selasa (21/2) lalu. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah karena petani tak ikut asuransi pertanian.
Terlebih, tak ada ganti rugi yang diberikan bagi petani yang lahan sawahnya terdampak banjir. Rendahnya minat petani dalam program asuransi pertanian selama ini sehingga tidak adanya jaminan perlindungan atas resiko akibat bencana yang tengah dihadapi petani.
“Musim tanam kali ini tidak ada petani yang ikut asuransi pertanian,” kata Kepala Dinas Pertanian Pringsewu Iskandar Muda melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Maryanto, Minggu (26/2) siang.
Menurutnya, program asuransi yang dikelola oleh PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) itu sejatinya memberi manfaat kepada petani atas jaminan resiko kegiatan usaha tani.
Sehingga, kata dia, partisipasi petani dalam program asuransi mestinya menjadi pelindung usaha pertanian akibat bencana alam maupun serangan hama penyakit.
“Tahun lalu ada 24 hektare lahan sawah milik petani di Sukoharjo dan di Ambarawa yang mengajukan klaim asuranasi pertanian. Musim tanam kali ini justru tidak ada petani yang mengasuransikan sawahnya,” kata Maryanto.
Namun demikian, Dinas Pertanian tetap berupaya memberikan bantuan untuk para petani korban banjir. Meski tak sebanding dengan total kerugian kerusakan dan ancaman puso, sebanyak 2 ton benih padi disediakan untuk membantu petani korban banjir.
Kepala Bidang Pertanian Ali Alhamdimi mengatakan, kompensasi yang diberikan berupa bantuan benih padi sebanyak 25 kilogram per hektare.
“Upaya kami terus melakukan pendataan lahan sawah terdampak banjir. Termasuk mengidentifikasi kerusakan tanaman akibat rendaman banjir,” kata dia.
Diketahui, banjir yang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Pringsewu selama tiga hari sejak Selasa (21/2) lalu merendam 1.161 hektare lahan sawah.
Areal persawahan yang terendam banjir berada di Kecamatan Pardasuka, Ambarawa, Sukoharjo, Gadingrejo, Banyumas, dan Pringsewu. Hari ketiga pasca banjir, Kamis (23/2), lahan sawah yang masih terendam seluas 671,5 hektare. (Anton Nugroz)