Jakarta, Lampungnews.com – Masyarakat diimbau tidak ragu menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) jika datang ke rumah sakit ataupun ke puskesmas.
“Saya titip dalam pemberian KIS ini kalau di rumah sakit tidak dilayani dengan baik, lapor bisa ke pak bupati, gubernur, atau ke menteri kesehatan, karena walaupun masyarakat tidak bayar tapi pemerintah yang bayar ke RS jadi yang membayar itu pemerintah, mentang-mentang masyarakat tidak membayar lalu tidak dilayani dengan baik, awas,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu (18/3) seperti dilansir dari cnnindonesia.com.
Jokowi menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Makanan Tambahan (PMT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Mempawah.
Di depan 1.198 warga Mempawah, Jokowi memberikan 98 KIS dari total penerima KIS 89.126 orang, KIP kepada 500 siswa dari 1.018 siswa, penerima makanan tambahan sebanyak 450 orang, dan penerima Program Keluarga Harapan sebesar 150 keluarga dari total 3.441 penerima.
Setiap keluarga penerima PKH mendapatkan Rp500 ribu per tiga bulan, sehingga per tahun memperoleh Rp2 juta yang dapat diambil secara berkala di bank.
Sedangkan KIP untuk siswa SD sebesar Rp450 ribu, SMP sebesar Rp750 ribu, dan SMA/SMK sebanyak Rp1 juta setiap tahun saat kenaikan kelas.
“Uang di KIP cukup, tapi saya ingatkan hanya dipakai untuk keperluan pendidikan. Beli buku, tas, seragam sekolah, bayar untuk keperluan sekolah. Tapi, kalau ketahuan untuk membeli pulsa, maka kartunya akan dicabut,” ujar Presiden Jokowi pula.
Dalam acara tersebut, Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa, dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis. (*)