Inggris, Lampungnews.com – Kurang dari 48 jam, solidaritas muslim mengumpulkan dana sebesar US$25 ribu atau setara Rp333 juta, yang ditujukan bagi para korban teror di Jembatan Westminster, London, Inggris.
Inisiator pengumpulan dana, Muddassar Ahmed, adalah salah satu warga yang terjebak di Gedung Parlemen saat insiden itu terjadi. Pelaku penyerangan, Khalid Masood, menabrakkan kendaraannya ke jembatan dan menikam salah satu petugas polisi, Rabu (22/3) lalu. Peristiwa itu menyebabkan lima orang tewas dan 40 lainnya terluka.
“Saya berada di tengah semua kepanikan itu,” kata Ahmed seperti dilansir dari cnn,com. “Kami semua terjebak di sana selama empat jam.”
Dia menambahkan, panik dan takut yang dia rasakan saat berada di dalam gedung, yang relatif aman, tidaklah sebanding dengan duka para korban.
Itulah sebabnya, dalam perjalanan pulang, setelah hiruk-pikuk mereda, dia berinisiatif mengumpulkan sumbangan.
Aksi galang dana massal itu dia beri nama ‘Muslims United for London’, yang diunggah di situs urun dana LaunchGood.
Situs itu mendeskripsikan diri sebagai wadah untuk ‘mendukung umat muslim membantu sesama di seluruh dunia dengan cara urun dana’.
Hanya dalam waktu 15 jam setelah kampanye Ahmed diunggah, terkumpul dana sebesar US$12,500, yang melebihi target awalnya. Ahmed pun langsung meningkatkan targetnya. Di hari kedua, dana yang terkumpul mencapai dua kali lipatnya atau senilai US$25 ribu (Rp333 juta).
Bagi Ahmed, banyaknya dana yang terkumpul berarti menunjukkan betapa solidnya warga London dan umat muslim di seluruh dunia.
“Sangat penting menunjukkan bahwa mereka yang mencoba memecah belah lewat aksi teror, akan gagal,” sebutnya.
Kendati banyak komentar negatif atas kampanye urun dana tersebut dan suara miring yang mengaitkan agamanya dengan aksi teror, Ahmed tetap percaya akan keberagaman London.
“Orang-orang akan tetap bersatu dan saya yakin London tidak akan jatuh pada histeria yang diharapkan para teroris,” tutur dia.
Kini, Ahmed fokus mencari cara menyalurkan dana ratusan juta itu pada pihak yang tepat.
“Kami masih mencari cara untuk memberikan uang ini pada mereka yang sangat membutuhkan,” katanya.
Ahmed, yang bekerjasama dengan organisasi publik dan yayasan amal, mengatakan akan mengumumkan cara penyaluran dana tersebut dalam waktu dekat. (*)