Pringsewu, Lampungnews.com – Kondisi jalan lintas barat (Jalinbar) Sumatera di ruas jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Pringsewu dianggap sangat berbahaya. Lubang dengan kedalaman mencapai 20 sentimeter tersebar di banyak titik.
Berdasarkan pantauan lampungnews.com, Selasa (14/3), jalan penghubung antar kabupaten itu mengalami kerusakan cukup panjang, mulai dari Pasar Induk Pringsewu ke arah barat hingga menuju Kelurahan Pajaresuk.
Tidak kurang dari 731 lubang menganga di jalan, baik itu dari arah Pesawaran maupun dari arah Tanggamus, dengan kedalaman mencapai 20 sentimeter.
Lihat juga: DPRD Pringsewu: Sudah Habis Ratusan Miliar, Jalan Gampang Rusak
Kondisi jalan rusak ini dianggap sejumlah warga sangat berbahaya, terlebih arus lalu lintas di jalan itu termasuk padat dengan dominasi pengendara adalah anak sekolah.
“Yang lebih ngeri kalau anak-anak usia sekolah itu, Mas. Tahu sendiri, kalau naik motor nggak ada yang bisa pelan. Apa lagi kalau di pertigaan arah SMAN 1 Kuncup, kendaraan kadang suka berhenti dadakan. Kalau kejeglong bannya di lubang itu, bisa celaka dia,” kata Efrand (35), warga Kecamatan Pagelaran, Kamis.
Lihat juga: Jalan KH Ghalib Jadi Kubangan Kerbau Jika Hujan
Hal yang sama dikatakan Ria (31), salah seorang guru SMK yang ada di Pringsewu. Ia mengeluhkan buruknya kondisi jalan yang kerap ia lalui tiap harinya saat berangkat dan pulang dari mengajar itu. Terlebih, kekhawatiranya ditujukan kepada anak-anak didiknya yang mayoritas membawa kendaraan sendiri saat bersekolah.
“Namanya anak sekolah mas. Biasanya paling malas kalau di suruh pakai helm. Gak tau entar ada lubang pas anak-anak bawa motornya ngebut. Kan bahaya sekali itu mas,” kata dia.
Lihat juga: Perbaikan Jalan Alternatif di Pringsewu Tak Dilirik
Harapan masyarakat atas perbaikan kerusakan jalan di jalan raya lintas barat Kabupaten Pringsewu itu tak semudah yang di bayangkan. Meski berbulan-bulan mengalami kerusakan, perbaikan pun tak kunjung ada. Kepala Dinas PUPera Andi Purwanto melalui Kabid Bina Marga Handry Yusuf bahkan mengatakan jika perbaikan di jalan tersebut bukanlah kewenangan pemerintah daerah.
“Iya mas, itu jalan negara. Tapi sudah kami informasikan dan kami koordinasikan untuk upaya dilakukan perbaikan. Walaupun biasanya, perbaikan jalur tersebut dilakukan di saat-saat momen mudik Lebaran,” kata Handry belum lama ini. (Anton Nugroz)