Bandarlampung, Lampungnews.com – Bagi masyarakat awam, memelihara hewan jenis arachnida atau hewan invertebrata masih dianggap berbahaya. Sebab, wujud hewan ini tergolong masih menyeramkan, seperti tarantula.
Namun bagi Aldo, tarantula sudah menjadi hewan peliharaan yang lucu dan menggemaskan. Sejak lima tahun terakhir, sudah ratusan tarantula yang ia jadikan hewan koleksi. Tarantula yang ia koleksi pun beragam, mulai dari Nusantara hingga luar negeri.
Alasan Aldo pun sederhana, memelihara tarantula jauh lebih mudah. Dengan modal dibawah Rp 20 ribu per bulannya, tarantula bisa hidup hingga 20 tahun dan tumbuh besar. Untuk pemeliharaannya, tarantula hanya diberi makan jangkrik seminggu dua kali. Hewan berkaki delapan ini lebih ‘senang’ jika banyak diletakkan di kandangnya. Jadi, para pemiliknya tak pernah khawatir nasib tarantula jika ditinggal pergi berlama-lama.
Diakui Aldo, hewan ini tak berbahaya. Untuk jenis pertahanan dirinya dari serangan, ditentukan darimana hewan ini berasal. Seperti tarantula dari Indonesia yang berciri khas berbadan kecil namun kakinya panjang, terkenal galak dan suka menggigit.
Biasanya, efek dari gigitan si tarantula ini seperti demam. Sedangkan tarantula dari luar negeri, memiliki badan yang lebih besar suka ‘menyerang’ dengan merontokkan bulu-bulu yang menempel di badannya. Efeknya, yakni gatal-gatal badan bagian tubuh yang terkena bulu.
Aldo pun memberi peringatan, jika sudah memiliki satu tarantula biasanya pemilik bakal ketagihan untuk mengkoleksi lagi dan lagi. (El Shinta)