Bandarlampung, Lampungnews.com – Memperingati Hari Lahir (Harlah) ke 83, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Lampung mengundang para pelajar mengikuti bimbingan belajar ujian masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Kegiatan ini dilaksanakan melalui Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser Lampung.
“Kami mengundang pelajar di Lampung pada khususnya dan Pulau Sumatera pada umumnya untuk mengikuti bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) sebagai jalan masuk PTN melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN),” kata Kepala Satkorwil Banser Lampung, Tatang Sumantri, kemarin.
Program utama Yayasan Mata Air tersebut, kata Tatang, sudah meloloskan sebanyak 15.950 ribu pelajar kurang mampu tapi berprestasi memasuki PTN. Para alumni BPUN juga tersebar di berbagai PTN unggulan di Indonesia seperti, Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh November dan lainnya.
“BPUN Lampung sendiri akan digelar tepat pada Harlah Ansor ke-83 tahun, yakni pada tanggal 24 April 2017, di Pesantren Al Wustho, Podorejo, Rejo dan Pringsewu asuhan KH Ahmad Nasihin. Informasi pendaftaran nya sendiri kepada M Hidayat Rosihun dinomor 0856-5898-6748 selaku Koordinator Kesekretariatan dan Operasional BPUN Lampung 2017,” paparnya.
Untuk mengikuti program filantropi edukasi atau pendidikan tersebut, lanjut Tatang, peserta dikenakan biaya sebesar Rp300 ribu dan akan digunakan untuk konsumsi peserta sendiri selama karantina selama dua minggu di pesantren.
“Kalau dihitung rata-rata makan sekali Rp10 ribu, sehari tiga kali Rp30 ribu. Maka selama 16 hari biaya konsumsi seharusnya dikeluarkan setiap peserta Rp480 ribu. Satkorwil Banser Lampung bersama panitia mensubsidi kekurangan tersebut. Kami juga menggratiskan modul, tutor, kebutuhan tidur, listrik dan MCK,” terangnya.
Ia menambahkan, BPUN bertujuan mengantarkan sebanyak-banyaknya pelajar kurang mampu tapi berprestasi, rangking 1 hingga 10 untuk kuliah di PTN dengan jurusan beragam.
“Adapun tujuan khususnya untuk membekali calon mahasiswa dengan nilai dan karakter kebangsaan, keberagamaan yang inklusif serta nilai-nilai kepemimpinan,” ujarnya. (Adam)