Lampung Timur, Lampungnews.com – Desa Negara Batin, Jabung, Lampung Timur, kini memiliki julukan baru baru, dari nama ‘kampung begal’ menjadi ‘kampung literasi’.
Bersama Armada Pustaka, Polres Lampung Timur, Ikam Jabung Sai, Komunitas Peduli Generasi Lampung, dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengda Lampung, gerakan satu juta buku untuk Jabung sukses digelar dan mendirikan sebuah Rumah Baca Jabung Sai.
700 pelajar datang memenuhi halaman rumah baca dan kedatangan Kapolres Lampung Timur AKBP Harseno serta Armada Pustaka pun disambut arak-arakan burung garuda yang merupakan salah satu budaya untuk menyambut tamu agung.
Wakil Ketua I Ikam Jabung Sai, Zainal Abidin, di Negarabatin, Kecamatan Jabung, mengatakan ini diluar ekspestasi. Karena awalnya kita hanya mengundang 400 anak dan sore ini yang hadir justru sampai 700 anak.
Yang pasti, kata dia, gerakan satu juta buku untuk Jabung dan berdirinya rumah baca ini bertujuan untuk menghilangkan paradigma masyarakat yang selalu ingat Jabung adalah kampung begal.
“Kita ingin menumbuhkan minat baca juga dikalangan anak-anak dan warga Jabung,” kata usai gelaran satu juta buku untuk Jabung, Senin (15/5).
Zainal menjelaskan, selain membuka secara resmi rumah baca, kegiatan ini juga melakukan gerakan massal membaca buku selama 15 menit dan menyusun buku orang dewasa dengan anak-anak.
“Yang kita harapkan dengan adanya kegiatan anak-anak menyusun buku dengan para orang dewasa itu ingin menumbuhkan rasa kepedulian dan memiliki dengan buku serta rumah baca ini,” katanya.
Selain rumah baca, rumah baca itu juga punya Babin Pustaka, Obrok Pustaka, dan Cendol Pustaka yang berkeliling kampung membawa buku dengan motor. Jadi warga yang nggak bisa datang ke rumah baca tetap bisa membaca buku yang dibawakan para armada pustaka.
Sementara, perwakilan IJTI Pengda Lampung, Axgeis, mengatakan gerakan satu juta buku untuk Jabung ini mendapatkan bantuan buku dari Polres dan Perpusda Lampung Timur serta beberapa donatur.
“Alhamdulillah buku yang kita dapatkan banyak sekali dan jenisnya beragam. Mulai dari buku cerita anak-anak, buku pelajaran, buku memasak, buku sejarah, buku kesehatan. Jadi yang baca di sini bukan Cuma anak-anak, tapi pemuda dan para orangtua juga bisa datang memanfaatkan rumah baca ini,” jelasnya.
Kedepan, sambung Axgeis, IJTI akan memberikan pelatihan jurnalistik kepada pemuda Jabung sebagai bentuk komitmen untuk memanfaatkan sumber daya manusia secara positif.
“Kita akan memberikan pelatihan jurnalistik kepada pemuda Jabung untuk membuat film dokumenter sehingga dpt mengangangkat kearifan lokal di Jabung,” tutupnya. (El Shinta)