Bandarlampung, Lampungnews.com – Profesi jurnalis diakui sebagai pekerjaan yang pernuh resiko, terlebih bagi pewarta di desk peliputan kriminal. Namun ada beberapa kisah yang justru menimbulkan gelak tawa. Lampungnews.com mencoba melihat profesi ini dari sudut pandang berbeda untuk memperingati Hari Pers se-Dunia yang jatuh hari ini.
Saking semangatnya meliput penggerebekan rumah pelaku pencurian sepeda motor, Galih Prihantoro (23) jatuh terpeleset. Para polisi yang sedang mengacungkan pistol pun harus menahan tawa.
Jatuhnya wartawan Radar TV (grup Jawa Pos) itu sempat terekam salah satu jurnalis TV lain yang ikut meliput penggerebekan di Desa Rejosari, Natar, Selasa (7/2) sekitar pukul 14.00 WIB itu.
Video itu lalu diunggah ke Instagram oleh Andi Apriyadi dengan keterangan: “Petugas Polsek Natar menggerebek pelaku pencurian sepeda motor. Perhatikan salah satu jurnalis TV yang menghilang saat pengambilan gambar,” tulis Andi.
Galih mengatakan, ia terjatuh saat berlari untuk mengambil video di dalam rumah pelaku. Dia mengaku tidak memerhatikan keadaaan sekitar. Karena, polisi sudah merangsek ke dalam rumah dengan pistol teracung. Dia takut kehilangan momen.
“Jadi pas lagi mau ngambil gambar ke dalam rumah. Kepeleset mas ceritanya. Ada lumut ijo itu di tanah, jadi licin,” katanya, beberapa waktu lalu.
Secara reflek, Galih langsung berdiri dan kembali berlari menyusul polisi dan wartawan lain yang berada di depan rumah pelaku. “Saya langsung bangun lagi, ngambil gambar sambil nahan tawa,” katanya.
Penggerebekan yang tadinya tegang karena disinyalir pelaku memiliki senjata api, jadi sedikit cair. Beberapa orang polisi terlihat menahan tawa melihat Galih terjatuh.
“Nggak sakit sama sekali, Mas. Malunya aja yang kerasa,” kekehnya. (*)