Bandarlampung, Lampungnews.com – Puluhan pengungsi, yang sebagian besar balita, dilaporkan tenggelam di pesisir Libya saat tim penjaga pantai dan organisasi kemanusiaan berupaya menyelamatkan mereka.
Dikutip dari CNNIndonesia, salah satu kapal yang bermuatan 200 orang karam di Laut Mediterania karena mengangkut terlalu banyak penumpang. “Sedikitnya 20 mayat ditemukan di air,” kata Komandan Garda Pantai Italia Cosimo Nicastro.
Sementara kelompok penyelamat MOAS mengatakan sudah menemukan 34 jenazah. “Sebagian besar adalah balita,” kata pendiri kelompok itu Chris Catrambone melalui Twitter.
Patroli pesisir Libya segera memanggil bala bantuan dan menyebut sekitar 1700 pengungsi berdesakan di atas 15 perahu kecil.
Tahun ini, lebih dari 1300 pengungsi tewas saat hendak menyeberangi Laut Mediterania menuju Eropa. Mereka umumnya berasal dari Afrika dan Timur Tengah yang bertujuan melepaskan diri dari perang dan kemiskinan serta mencari hidup baru di daratan Eropa.
Beberapa minggu lalu, Reuters melaporkan sekitar tujuh ribu imigran diselamatkan dari perahu karet di pesisir barat Libya, yang merupakan gerbang perdagangan orang.
Meskipun ada upaya oleh Italia dan Uni Eropa menggalakkan pelatihan penjaga pantai di Tripoli untuk memerangi perdagangan manusia, jumlah migran yang tercatat masuk ke Eropa terus bertambah.
Lebih dari 50 ribu imigran telah diselamatkan dari Laut Mediterania dan mendapatkan suaka di Italia, tahun ini. Angka itu meningkat 46 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, ujar Kementerian Dalam Negeri Italia, pekan ini.
Kebanyakan penyelamatan dilakukan di zona 12 mil lepas pantai Libya, yang berbatasan langsung dengan perairan internasional. (*)