Lampungnews.com – Telah lama diketahui bahwa kegemukan dan obesitas memengaruhi kerja jantung dan membuat kerja jantung menjadi lebih berat. Berat badan berlebih juga erat kaitannya dengan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi. Selain itu, berat badan yang berlebih biasanya disebabkan oleh pilihan gaya hidup yang merusak jantung, seperti kurangnya olahraga dan makan makanan yang mengandung lemak tidak sehat. Lalu, sejauh mana hubungan antara obesitas dan ancaman penyakit jantung? Berikut akan dijelaskan oleh hellosehat.com
Bagaimana bisa obesitas memengaruhi kerja jantung?
Obesitas pada dasarnya bisa menyebabkan gagal jantung, karena lemak tubuh menyebabkan volume darah naik lebih tinggi. Selain itu, darah yang tinggi akan membuat jantung Anda bekerja lebih keras untuk memompa semua darah ke seluruh tubuh.
Selama bertahun-tahun, para ahli kesehatan menyatakan kalau tubuh obesitas menyebabkan perubahan yang berbahaya pada struktur dan fungsi jantung. Tidak jarang juga kalau akhirnya dapat menyebabkan gagal jantung.
Jaringan lemak yang menumpuk, terutama di perut, dapat menghasilkan sejumlah zat beracun serta peradangan seperti adipokin dan sitokin yang bisa merusak otot jantung. Bahkan orang obesitas tanpa gejala penyakit jantung sekalipun dapat menyebabkan kerusakan kronis pada otot jantung mereka.
Orang obesitas berisiko 9 kali lipat terkena serangan jantung
Sebuah penelitian meneliti tingkat kolesterol dengan enzim jantung troponin pada orang obesitas tanpa riwayat peyakit jantung. Hasilnya ditemukan, bahwa orang dengan lemak berlebih memiliki risiko lebih besar untuk meningkatkan kadar troponin dalam darah, yang menandakan adanya kerusakan jantung. Para periset juga menunjukkan bahwa gabungan antara peningkatan troponin dan obesitas bisa berisiko sembilan kali lipat lebih tinggi terkena gagal jantung selama 10 tahun ke depan.
Penelitian ini mengemukakan hal penting, karena tidak semua obesitas membawa implikasi kesehatan yang sama. Studi telah menunjukkan bahwa semakin gemuk Anda, semakin besar risikonya terhadap kesehatan yang buruk. Semakin tinggi risiko obesitas memengaruhi kerja jantung, semakin besar pula peluang Anda untuk terkena masalah kesehatan lainnya.
Lingkar pinggang bisa menentukan risiko penyakit jantung
Ukuran lain dari gejala obesitas yang menjadi faktor kesehatan adalah lingkar pinggang Anda. Lingkar pinggang dengan ukuran 102 cm atau 40 inci pada pria dan 88 cm atau 35 inci pada wanita, termasuk besar dan bisa meningkatkan risiko kesehatan jantung.
Andapun bisa mengukur faktor atau gejala obesitas dengan hitungan Body Mass Index (BMI). Dihitung dengan rumus: BMI = berat (kg) / (tinggi (m) x tinggi (m)). Jika indeksnya lebih dari 22,9, Anda mengidap kelebihan berat badan (overweight), indeks pada 25 atau lebih termasuk obesitas, dan pada 30 ke atas termasuk obesitas berat
Cara mencegah obesitas
Menjaga pola makan yang seimbang, olahraga, dan menjalani operasi dapat dilakukan untuk mengurangi berat badan. Pakar diet dan dokter dapat menolong Anda untuk merancang pola makan rendah lemak dan rendah kalori. Olahraga juga merupakan langkah yang efektif. Beberapa cara pengobatan dapat mengurangi berat badan, namun juga memiliki efek samping. Gunakan cara tersebut jika cara-cara sebelumnya tidak efektif, dan lakukan pengobatan di bawah pengawasan dokter dan ahli kesehatan.
Gaya hidup aktif, olahraga, dan pola makan sehat seimbang adalah jalan terbaik untuk mengurangi berat badan dan menjaga kesehatan. Anda dapat berkonsultasi pada dokter atau pakar diet untuk mengukur kadar kalori Anda yang bisa Anda konsumsi setiap hari. Hal ini bertujuan untuk mengurangi berat badan dan menjaga kesehatan Anda. Para pakar kesehatan dapat memberitahu informasi tentang:
- Bagaimana memilih makanan sehat
- Memilih kudapan yang sehat
- Cara membaca kandungan nutrisi sebelum mengonsumsinya
- Cara sehat memproses makanan
- Mengatur pola makan