Bandarlampung, Lampungnews.com – Usai menutup sementara pembangunan proyek jalan layang (flyover) Mall Boemi Kedaton (MBK), Pemkot Bandarlampung mulai memusatkan pada pembangunan flyover di Jalan Pramuka – Jalan Teuku Cik Ditiro, Kemiling.
Pengawas Proyek PT Subanus, Agung mengatakan, pembangunan flyover ketujuh di Kota Tapis Berseri ini memang dikerjakan berbarengan dengan flyover MBK. Namun, saat ini pihaknya masih dalam proses pengerukan lahan.
“Flyover dari Jalan Pramuka menghubungkan ke Jalan Teuku Cik Ditiro ini dibuat sepanjang 368 meter, lebarnya 10 meter, dan tinggi dari kolong bawahnya 5,7 meter. Rencananya akan ada sembilan tiang pancang yang dibuat,” kata Agung saat ditemui di proyek flyover di Jalan Pramuka, Minggu (18/6).
Dirinya menjelaskan, untuk membuat pintu masuk flyover dari Jalan Pramuka, pihaknya harus melakukan pembebasan lahan dengan menggusur enam rumah.
“Lahan yang kita bebaskan itu sekitar 660 meter persegi. Pembebasannya sudah selesai, tapi kita masih terkendala dua bangunan lagi, masih sengketa lahannya. Seperti ini kan ada lahan milik PDAM, sudah kita selesaikan. Tapi tiba-tiba, ada yang mengaku sebagai cicit yang memiliki lahan. Ini dia sudah membuat patok di lahannya, “ terang dia.
Selain itu, sambung Agung, pihaknya juga masih terkendala pada gudang yang berada di simpang Jalan Imam Bonjol dan Teuku Cik Ditiro. Meski gudang tersebut sudah bisa dihancurkan, tapi masih ada barang-barang milik KPU yang disimpan di sana.
“Ada barang-barang milik KPU yang masih di sana, jadi belum bisa kita bereskan. Kami juga sudah menyurati pemkot untuk meminta bantuan dalam pembebasan lahan ini, tapi belum ada jawaban,” ujarnya.
Walikota Bandarlampung, Herman HN mengatakan pembangunan flyover yang menghabiskan anggaran Rp47 miliar ini akan rampung pada Desember 2017.
“Sudah dikerjakan juga di sana, Desember selesai. Selain itu ada 32 ruas jalan yang dilebarkan juga selesai nanti. Ini supaya jalan yang digunakan masyarakat tidak berlubang lagi, jadi aman semua,” singkat Herman. (El Shinta)