Lampungnews.com – Ikan mengalami kelangkaan di sejumlah pasar tradisional Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada H+3 Lebaran Idul Fitri 1438 Hijriyah. Ini menyebabkan harga ikan segar mengalami kenaikan tinggi.
Kelangkaan dipicu oleh belum melautnya nelayan tradisional karena masih berlebaran bersama keluarga. Salah seorang pedagang ikan, Acu Hendri, mengatakan kenaikan harga ikan dipicu oleh ketersediaan stok yang semakin menurun. Sementara itu, permintaan masyarakat terhadap ikan segar terus meningkat.
“Saat ini harga ikan naik, karena stok kurang untuk memenuhi permintaan masyarakat yang tinggi,” ujar Hendri seperti dikutip dari Antara, Pangkalpinang, Kamis (29/6).
Hendri merinci, harga ikan tenggiri naik menjadi Rp 90.000 dari Rp 45.000 per kilogram (Kg), tongkol naik menjadi Rp 60.000 dari Rp 30.000 per kilogram, ciu naik Rp 45.000 dari Rp 20.000 per kilogram, cumi naik Rp 80.000 per kilogram dari Rp 35.000 per kilogram.
Pedagang ikan lainnya Tika mengatakan, kurangnya aktivitas melaut para nelayan menyebabkan kondisi ikan yang dijual sudah tidak lagi segar. Bahkan mulai membusuk karena mereka pedagang belum mendapatkan stok ikan segar dari nelayan.
“Mau gimana lagi, kami terpaksa menjual sisa stok ikan lama untuk memenuhi permintaan konsumen,” ujarnya.
Namun meskipun ikan tidak lagi segar dan harga tinggi, konsumen tetap membeli karena ikan merupakan menu masakan utama masyarakat di daerah ini.
“Kami menjamin ikan yang dijual bebas formalin dan bahan pengawet lainnya. Pengawetan ikan hanya menggunakan batu es sehingga ikan masih sehat untuk dikonsumsi,” pungkasnya.
Sumber : Merdeka.com