Lampungnews.com – Pesawat militer Myanmar dipastikan jatuh di sekitar Laut Andaman. Jasad dan puing-puing telah ditemukan di perairan dekat lokasi hilangnya pesawat yang membawa membawa personel militer Myanmar bersama keluarganya.
“Kami telah menemukan pesawat dan beberapa jenazah pagi ini sekitar pukul 08.25 waktu setempat,” ucap juru bicara tim informasi militer Myanmar kepada AFP dikutip dari detik.com, Kamis (8/6/2017).
Sembilan kapal Angkatan Laut dan tiga pesawat Angkatan Udara Myanmar dikerahkan untuk melakukan pencarian di perairan Laut Andaman. Pesawat itu hilang kontak saat mengudara dari kota Myeik menuju Yangon pada Rabu (7/6) waktu setempat.
“Mereka menemukan puing pesawat di perairan berjarak 218 kilometer dari kota Dawei,” terang pejabat pariwisata kota Myeik, Naing Lin Zaw, dalam pernyataannya. Pencarian masih terus berlangsung hingga kini.
Seorang sumber Angkatan Udara Myanmar mengkonfirmasi kepada AFP, bahwa kapal SAR milik Angkatan Laut Myanmar menemukan puing-puing itu di perairan yang berjarak satu jam penerbangan dari kota Yangon.
Dituturkan juga oleh militer Myanmar, bahwa sedikitnya tiga jasad, yang terdiri atas dua jasad dewasa dan satu jasad anak-anak, ditemukan oleh salah satu kapal Angkatan Laut di perairan berjarak 35 kilometer dari kota pantai Launglon, Myanmar bagian selatan.
Puing berbentuk roda pesawat juga dilaporkan telah ditemukan. Pesawat militer yang hilang merupakan pesawat buatan China jenis turboprop empat mesin Y-8F 200. Kapten pesawat itu diketahui bernama Letnan Kolonel Nyein Chan, yang memiliki lebih dari 3 ribu jam terbang. Pesawat itu dibeli pada Maret 2016 dan total mengudara selama 809 jam.
Sempat terjadi perbedaan data soal jumlah penumpang di dalam pesawat itu. Dalam keterangan terbaru, militer Myanmar menyebut pesawat itu membawa total 122 orang, termasuk 14 awak pesawat. Terdapat juga 15 anak-anak di dalam pesawat militer itu.
“Beberapa dari mereka dalam perjalanan untuk medical checkup dan untuk sekolah,” tutur juru bicara tim informasi militer Myanmar.
Pesawat itu dilaporkan hilang kontak pada Rabu (7/6) siang, sekitar pukul 13.35 waktu setempat, saat mengudara di atas pantai selatan Myanmar. Belum diketahui pasti penyebab hilangnya pesawat militer ini.(*)