Bandar Lampung, Lampungnews.com – Tim gabungan menemukan sayur dan buah yang tidak laik konsumsi di sejumlah supermarket ternama di Bandarlampung saat merazia kelaikan makanan dan bahan makanan Ramadan.
Tim gabungan yang terdiri dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandarlampung, Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung dan Dinkes Bandarlampung ini inspeksi mendadak (sidak) ke Hypermart, Chandra Departement Store, Giant, Ramayana, Robinson, dan Toko Kue Aladin.
Dari hasil penelusuran tim di Hypermart, ditemukan sejumlah sayur dan buah yang kondisinya sudah tidak segar serta busuk. Aneka sayur dan buah seperti cabai, pisang, paprika hijau, terong langsung diamankan dan dimusnahkan petugas di lokasi.
Selain itu petugas juga menemukan makanan home industri yang masih menggunakan nomor izin lama, tanggal kadaluwarsa, label halal, dan beberapa makanan yang tidak layak konsumsi.
Kabid Sarana dan Prasarana Dinkes Bandarlampung, Asna Tarigan mengatakan, pihaknya sudah memeriksa sejumlah makanan yang tidak mencantumkan izin industri rumah tangga.
“Tadi kami sudah cek ada beberapa produk olahan lokal yang masih menggunakan nomor izin yang lama, itu kami amankan. Ada juga yang sudah mengurus izin dengan nomor baru tapi dikemasan masih menggunakan nomor lama. Tetap kami catat dan akan kami tegur,” jelasnya di sela-sela sidak, Senin (5/6).
Dirinya menjelaskan, perusahaan yang masih memblalelo ini biasanya berdalih menggunakan kemasan yang mencantumkan nomor lama.
“Katanya stok kemasan yang lama masih banyak, jadi pakai itu dulu. Padahal sudah kami himbau untuk menggunakan kertas tempelan saja dikemasan untuk nomor izin baru, asalkan memiliki legalitasnya,” terangnya.
Sementara, Kepala Toko Hypermart, Muhammad Ali mengaku pihaknya sudah sering melakukan teguran ke pihak retail. “Kami setiap hari sudah melakukan pemeriksaan kondisi fisik dan kadaluwarsa serta izin edarnya, ” jelasnya.
Disinggung mengenai kondisi beberapa sayur dan buah yang sudah busuk, Ali menuturkan higienis atau tidaknya suatu makanan tergantung persepsi masing-masing.
“Sama saja seperti jualan di pasar, barang ditumpuk-tumpuk, yang cepat habis ya pastinya yang diatas. Ini soal kontrol kita saja. Kalau soal kualitas dan kebersihan ya itu persepsi masing-masing, menurut kami bersih itu yang seperti ini, menurut Dinas Kesehatan tidak. Jadi kami ikut saja,” ungkapnya. (El Shinta)