Lampungnews.com – Peliputan investigasi harus memiliki rencana matang dan terukur. Hal ini untuk membuat hasil liputan lebih mendalam.
“Perencanaan dalam teknik peliputan investigatif harus matang. Ada beberapa hal yang perlu diukur, termasuk rencana ‘jalan keluar’ jika ada masalah datang,” kata anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung, Tri Purna Jaya saat mengisi Focus Grup Diskusi (FGD) Jurnalisme Investigasi Meliput Isu Korupsi di Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwa, IAIN Metro, Kamis (27/6).
Ada beberapa hal yang penting diperhatikan dalam teknik peliputan investigasi ini, kata Tri, antara lain fokus peliputan adalah kasus yang menyangkut kepentingan publik ataupun transparansi.
“Jika hanya meliput urusan privasi seseorang itu bukan ranah jurnalistik. Teknik peliputan investigasi ini patut dilakukan jika itu adalah kasus yang menyangkut kepentingan orang banyak,” katanya dalam FGD yang diadakan sejak Rabu (26/7) kemarin.
Sementara itu, pengisi materi hari pertama, Oki Hajiansyah Wahab dari AJI Bandarlampung mengatakan, banyak kasus-kasus yang bisa diliput secara mendalam dengan teknik peliputan investigasi ini. Bahkan untuk ranah kampus pun banyak hal yang menarik untuk diinvestigasi.
“Misalnya, jika saat KKN ke desa nanti, sekarang ini BUMDes sudah harus terbuka, dipasang spanduk mengenai rincian biayanya. Sebagai mahasiswa, bisa menginvestigasi hal itu,” katanya.
Pun jika tidak untuk diterbitkan, kata Oki, hal itu bisa berguna bagi desa itu. “Bisa disampaikan dalam Musrembang, ini kan untuk kebaikan,” katanya.
Selain FGD, para peserta juga melakukan praktek perencanaan peliputan investigasi, mulai dari mencari ide berdasarkan fakta di lapangan sampai menentukan tim peliputan. (Prana)