Jakarta, Lampungnews.com – Partai Amanat Nasional (PAN) berbeda sikap dengan koalisi parpol pendukung pemerintah dalam paripurna DPR RI, Kamis (20/7) malam. Presiden Joko Widodo memberikan tanggapan terkait persoalan ini.
Jokowi mengatakan, sehari sebelum paripurna, sempat bertemu Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 19 Juli 2017. Menurut dia, pertemuan itu juga menegaskan sikap PAN untuk tetap berada dalam koalisi pemerintah.
“Untuk PAN, supaya diketahui bahwa sehari sebelumnya sudah bertemu dengan saya. Dan sudah menyampaikan kepada saya untuk mendukung,” kata Jokowi, usai menutup Mukernas PPP di Ancol, Jakarta Utara, Jumat, (21/7).
Disinggung sanksi untuk PAN, Jokowi tak ingin memberi tahu. Namun, ia ingin mengatakan kalau PAN sebelum paripurna menjanjikan untuk solid bersama partai koalisi lainnya.
“Tadi kan sudah saya sampaikan, sehari sebelumnya kan kami sudah ketemu dan akan solid di partai pendukung pemerintah,” katanya.
Jokowi tak berbicara terkait sanksi yang akan diberikan. Hanya, ia mengaku kalau hubungan dengan PAN sampai saat ini baik.
Baca juga : Meski Membelot, PAN Belum Didepak dari Koalisi Pemerintah
Seperti diketahui, enam partai pendukung pemerintah yakni PDIP, Golkar, PPP, PKB, Hanura, dan Nasdem solid mendukung usulan ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshoald 20/25 persen.
Sementara itu, PAN satu-satunya parpol pendukung pemerintah yang berbeda. Sikap PAN justru memilih walk out bersama partai-partai oposisi yakni Gerindra, PKS dan Partai Demokrat.
Rapat Paripurna DPR RI bersama Pemerintah berhasil mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pemilihan Umum Jumat (21/07) dini hari di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Sumber : Jokowi Merasa Dibohongi PAN