Lampungnews.com – Dua orang pejabat Venezuela, Jose Felix Pineda dan Ricardo Campor dibunuh di dua lokasi berbeda, bertepatan dengan digelarnya pemungutan suara dalam pemilihan Majelis Konstituante.
Dikutip dari BBC, Jose, seorang pengacara terkemuka, diketahui ditembak di rumahnya, Sabtu malam waktu setempat. Sedangkan Ricardo selaku sekretaris muda partai oposisi Accion Democratica, ditembak mati dalam sebuah demonstrasi pada malam pemungutan suara.
Saat itu, banyak pihak yang memprotes berlangsungnya pemungutan suara. Hingga mereka memblokir jalan-jalan Ibukota seperti Caracas dan El Paraiso karena dilarang demonstrasi.
Demonstrasi ini ditengarai lantaran adanya perebutan kekuasaan oleh Presiden Nicolas Maduro, serta pemboikotan terhadap pemungutan suara yang tengah berlangsung.
Dengan adanya pemilihan majelis itu diyakini menjadi salah satu cara untuk membawa kedamaian kembali di negara tersebut, setelah berbulan-bulan terjadi demonstrasi.
Konflik ini telah berlangsung sejak beberapa bulan sebelum hari pemungutan suara. Para demonstran menentang keras perebutan kekuasaan oleh Maduro. Saat itu, aksi telah menyebabkan lebih dari 100 orang tewas.
Melihat peristiwa tersebut, Pemilu ini telah menuai banyak kritikan negara-negara lain di dunia, seperti Amerika Latin, Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Mereka lantas memberlakukan sanksi baru terhadap pemerintahan Maduro.(*)
Sumber : viva.co.id