Jakarta, Lampungnews.com – Akhir tahun ini PT Pupuk Kujang berencana membangun pabrik gasifikasi batu bara. Salah satu lokasi pembangunan adalah di Lampung.
Dilansir dari Bisnis Indonesia, Direktur Utama Pupuk Kujang Nugraha Budi Eka Irianto mengatakan saat ini secara umum, pasar pupuk nasional masih tertekan karena oversupply yang terjadi di kawasan Asia.
Diharapkan, lokasi pabrik nantinya dekat dengan sumber batu bara, seperti di Kalimantan atau Sumatra. “Kami ada 25 lokasi yang disurvei, pilihannya mengerucut di Kalimantan Timur atau di Lampung,” kata Nugraha.
Untuk pasar nasional, para produsen pupuk juga dihadapkan dengan masalah masuknya pupuk impor, khususnya urea dari China. Data Badan Pusat Statistik melaporkan volume impor urea melonjak 555,85 persen secara tahunan (year on year) dari 95,43 juta kilogram pada 2015 menjadi 625,90 juta kilogram pada tahun lalu.
Penjualan urea Pupuk Kujang masih ada, namun perseroan disebutkan menjual urea dengan margin yang tipis.
“Permasalahannya kan harga gas masih US$6 per MMbtu, sedangkan produsen pupuk China sudah menggunakan batu bara sehingga biaya produksi lebih murah. Kami ada rencana juga ke arah sana dengan membangun pabrik gasifikasi batu bara,” katanya.
Nugraha menggambarkan dengan penggunaan batu bara, efisiensi yang didapatkan setara dengan harga gas US$4,5 per MMbtu hingga US$5 per MMbtu. Saat ini, perseroan masih melakukan survei untuk lokasi pabrik. (*)