Bandarlampung, Lampungnews.com – Ada sejumlah fakta menarik pertemuan antara Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dengan Duta Besar Indonesia untuk Kroasia Komjen Pol (P) Sjachroedin ZP yang dikemas dalam jamuan makan malam di Mahan Agung, Jumat (4/8) malam.
Pertemuan kedua tokoh ini memang dijadwalkan menjadi pertemuan tertutup, namun ternyata informasi tidak dapat dibendung dan bocor di kalangan awak media, meskipun pihak humas awalnya menutup pertemuan ini untuk konsumsi publik.
Karena awak media terlanjur menerobos masuk, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Lampung, Bayana berusaha mengelabuhi awak media dengan mengatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan keinginan Sjachroedin ZP untuk berkunjung menemui Gubernur Lampung M Ridho Ficardo di Mahan Agung sehingga dijemput oleh Ridho Ficardo.
“Pak Sjachroedin ingin berkunjung, sebagai pihak yang lebih muda Pak Ridho menjemput ke kediaman beliau,” kata Bayana Jumat (4/8).
Sementara informasi orang dekat Oedin, bahwa Ridho Ficardo lebih dulu mengutus Direktur Umum dan Keuangan RSUAM Ali Zubaidi untuk menyampaikan undangan makan malam di Mahan Agung. Gubernur Lampung akan menjemput langsung ke kediamannya di Jalan Kacapiring, Enggal sekitar Pukul 19.30 WIB.
Bahkan, Ali Zubaidi ikut dalam kegiatan yang diadakan oleh Lampung Sai di Desa Palembapang Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan hingga usai mendampingi Sjachroedin ZP sampai sore hari.
Sjachroedin juga dengan jelas mengatakan pada acara itu dirinya diundang oleh Gubernur Lampung untuk bersilaturahmi di Mahan Agung.
Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, mengatakan pertemuan itu memang hanya silaturahmi saling sharing antara kebijakan dulu saat Sjachroedin menjadi gubernur dengan sekarang. Karena ada kebijakan yang dulu bisa dilakukan tapi tidak bisa dilakukan pada pemerintahan sekarang.
Selain itu, Gubernur juga mengakui bahwa dalam memimpin pasti ada pasang surutnya situasi dan harus dihadapi demi kemajuan masyarakat.
“Beliau juga pernah mengalami pasang surutnya situasi, sharing pengalaman,” ujar Ridho.
Selain itu, Gubernur berencana juga akan melanjutkan pembangunan kota baru yang sebelumnya terhenti karena ada moratorium pembangunan kantor pemerintahan oleh pemerintah pusat, sehingga yang dibangun diawal adalah rumah sakit.
Kemudian, pembicaraan tersebut juga terkait misi kesenian Lampung di Kroasia karena Sjachroedin gencar mempromosikan Lampung di Kroasia.
Ridho juga mengungkapkan bahwa memang ada beberapa bagian pembicaraan tertentu dalama pertemuan tersebut yang memang bukan konsumsi publik.
“Banyak diskusi-diskusi yang memang separuh lebih tidak bisa dibuka ke luar,” ujar Ridho.
Sebelumnya, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo menjemput Sjachroedin ZP di kediamannya Jalan Kacapiring, Enggal, kemudian makan malam di Mahan Agung, Jumat (4/8) malam.
Berdasarkan pantauan Lampungnews.com, Ridho Ficardo sekitar pukul 19.30 WIB menggunakan mobil Mercy B 610 CK yang langsung masuk dan berbincang-bincang di kediaman Sjachroedin ZP selama 30 menit.
Setelah itu, sekitar pukul 20.00 WIB Ridho bersama Sjachroedin satu mobil menuju rumah dinas gubernur bersama rombongan. Ridho Ficardo sendiri yang menyupiri mobil tersebut. (Cris).