Bandarlampung, Lampungnews.com – Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Lampung dan Ombudsman Lampung mengadakan MoU ihwal komitmen penyelenggaraan seleksi CPNS Kemenkumham 2017.
Kepala Kemenkumham Lampung, Bambang Haryono menjelaskan, kerjasama yang dilakukan ini dalam rangka menjalankan program penerimaan CPNS di lingkungan Kemenkumham Lampung yang bersih dan transparan.
“Saya ingin bekerjasama dengan Ombudsman untuk menciptakan penerimaan CPNS yang jujur dan bersih, harapan kita niat kita penerimaan seleksi ini berjalan baik, output yang dihasilkan jadi kebanggaan kita semua, Kami mohon dukungan semua pihak,” jelas Bambang, Jumat (25/8).
Bambang melanjutkan dengan adanya komitmen antara Kemenkumham Lampung dan Ombudsman Lampung maka masyarakat yang memiliki keluhan atau pengaduan dapat menyampaikan langsung kedua lembaga tersebut.
“Kami membuka kotak layanan informasi dan pengaduan di pintu depan, silahkan jika ada masyarakat yang memiliki keluhan dapat menyampaikan langsung, baik melalui kita maupun Ombudsman,” jelasnya.
Kepala Ombudsman Lampung, Nur Rakhman Yusuf menjelaskan peran Ombudsman dalam seleksi CPNS di Kemenkumham bukan dalam konteks intervensi pihak Kemenkumham melainkan untuk mengawasi dan tidak mencari-cari kesalahan dalam proses seleksi CPNS tersebut.
“Ombudsman bukan dalam konteks intervensi, kita berharap terpilih putra putri terbaik, berharap pelayanan yang diberikan di wilayah kementerian hukum dan ham lebih maksimal lagi, kami ingin memastikan dan menginformasikan sesuai dengan norma yang ada, apa yang menjadi komitmen betul betul diimplementasikan, konteks kami tidak mencari cari kesalahan namun kami ingin memperbaiki yang salah,” paparnya.
Oleh karenanya dia berpesan agar Kemenkumham Lampung dapat menyelenggarakan seleksi sesuai dengan koridor dan regulasi yang ada.
Ditempat yang sama, Ketua Penyelanggara Seleksi CPNS, Agung Budianto mengatakan, untuk penerimaan CPNS di Lampung sendiri sebesar 517 Orang dengan pembagian 477 orang dari SMA dan 40 orang dari D3 dan S1.
“Hingga hari ini khusus SMA yang daftar di Lampung sudah mencapai 21ribu, sementara D3 dan S1 kita tidak mengetahui karena datanya dipusat, mungkin di akhir-akhir kita dapat melihatnya,” tukasnya. (Davit)