Bandarlampung, Lampungnews.com – Sejumlah lampu hias yang dipasang Dinas Pekerjaan Umum di Jalan Sultan Agung hilang. Akibatnya, lampu hias lain yang terhubung menjadi padam.
Dari pantauan, setidaknya ada sekitar 24 pohon yang di Jalan Sultan Agung sebelumnya dipasang lampu hias kini sudah tidak ada lagi. Nampak bekas pemasangan lampu hias di pohon tinggal sisa. Bahkan kabel menyalur lampu hias juga diputus oleh orang yang diduga mengambil lampu tersebut.
Padahal pemasangan lampu hias dipohon ini belum lama dilakukan dan kini telah banyak hilang. Bahkan pemasangan lampu hias itu juga menggunakan anggaran yang ada di Dinas PU melalui bagian Penerangan Jalan.
Menurut warga sekitar mereka tidak mengetahui siapa yang mengambil lampu hias tersebut. “Saya tidak tahu dan tidak memergoki langsung siapa yang mengambil lampu yang ada di pohon,” kata salah satu pedagang di jalur dua Sultan Agung, Sefri, Kamis (24/8).
Dirinya hanya memerhatikan ketika lampu hias sudah tidak menyala lagi. “Saya tidak perhatikan siapa yang ambil karena kalau malam hidup dan besoknya sudah tidak hidup. Apalagi saya tutup toko jam 10 malam. Jadi kalau ngambilnya tengah malam juga tidak tahu,” katanya.
Kabid PJU Dinas PU Bandarlampung, Basuni Ahyar menyatakan memang sekitar 30 lokasi lampu hias yang dipasang dipohon telah hilang. Banyak warga yang mengambil lampu hias tersebut.
“Iya memang ada sekitar 30 pohon yang lampu hiasnya hilang. Mereka mengambil dan memutus kabel yang ada,” kata Basuni.
Menurutnya, di jalur Sultan Agung belum lama dipasang lampu hias karena jalur tersebut diyakini semakin banyak sentral kuliner dan banyak orang yang melintas.
“Kegunaan lampu hias ini selain mempercantik kondisi pohon, juga membuat orang mengetahui jika disitu ada median jalan karena penerangan lampu dipohon tersebut. Namun karena banyak diambil dan diputus kabelnya membuat konslet dan lampu di pohon lainnya jadi mati,” tambahnya.
“Kemarin pemasangan di jalur Sultan Agung membutuhkan 50 rol lampu. Karena disetiap pohon berbeda ada yang ukuran 10 meter, lima dan enam meter. Tergantung dari besar kecilnya pohon. Kalau harga satu rol sekitar Rp 2 juta itu satu paket dengsn pelengketnya dipohon,” imbuhnya. (El Shinta)