Lampungnews.com – Sebuah van dengan membabi buta menabrakkan kerumunan turis yang tengah berada di Las Ramblas, jalan terkenal di Barcelona Spanyol pada Kamis (17/8) waktu setempat. Sedikitnya, 13 orang dinyatakan tewas. Serangan ini diklaim dilakukan oleh ISIS.
Pihak berwenang mengatakan jumlah korban tewas bisa meningkat, dengan lebih dari 100 orang terluka, beberapa di antaranya serius.
Polisi mengatakan, aparat telah menahan dua orang pria, seorang berkewarganegaraan Maroko dan seorang pria lagi asal Afrika utara, meskipun keduanya bukan sopirnya yang menabrakkan kerumunan. Saksi mata mengatakan, sopir tersebut melarikan diri dengan berjalan kaki.
Saksi mata mengatakan, van putih itu berjalan zigzag dengan kecepatan tinggi di Las Ramblas, sebuah jalan yang ramai penuh dengan turis. Banyak perjalan kaki berjatuhan, mayat bergelimpangan.
Kantor berita Amaq mengatakan, “Pelaku serangan Barcelona adalah tentara Negara Islam dan melakukan operasi tersebut sebagai tanggapan atas seruan untuk menargetkan negara-negara koalisi,” tulisnya dalam sebuah referensi untuk sebuah koalisi pimpinan Amerika Serikat melawan kelompok militan Sunni.
Klaim tersebut tidak bisa segera diverifikasi.
Jika keterlibatan militan Islam dikonfirmasi, ini akan menjadi yang terbaru dalam serangkaian serangan dalam 13 bulan terakhir di mana mereka telah menggunakan kendaraan untuk membantai orang-orang tak bersalah di jalanan kota-kota Eropa.
Turis Inggris, Keith Welling, yang tiba di Barcelona pada hari Rabu bersama istri dan anak perempuannya yang berusia 9 tahun, mengatakan, mereka melihat van tersebut melewati mereka menyusuri jalan raya. Dirinya pun berlindung di sebuah restoran saat kepanikan terjadi dan puluhan bahkan ratusan orang mulai berlari.
“Orang-orang berteriak dan kami mendengar suara ledakan dan seseorang berteriak bahwa itu adalah tembakan. Saya dan keluarga saya berlari ke restoran bersama sekitar 40 orang lainnya.
“Awalnya orang gila di sana, banyak orang menangis, termasuk seorang gadis kecil usia sekitar tiga tahun,” tambahnya.
Itu adalah serangan paling mematikan di Spanyol sejak Maret 2004. Sebelumnya, militan ISIS pernah melakukan aksi bom di kereta komuter di Madrid. Dalam aksi ini, sedikitnya 191 orang tewas dan melukai lebih dari 1.800 orang.
Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy di Twitter mengatakan, dia sedang dalam perjalanan ke Barcelona. “Koordinasi maksimal untuk menangkap penyerang, memperkuat keamanan dan memperhatikan semua yang terkena dampak,” katanya.
Seorang pejabat kerajaan Spanyol mengatakan di Twitter. “Mereka adalah pembunuh, tidak lebih dari penjahat yang tidak akan meneror kita. Semua Spanyol adalah Barcelona. Las Ramblas akan kembali menjadi milik semua orang,” tulisnya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump turut berkomentar tentang aksi di Barcelona ini. Dia menegaskan, Amerika mengecam segala bentuk aksi teror.
“Amerika Serikat mengecam serangan teror di Barcelona, Spanyol, dan akan melakukan apapun yang diperlukan untuk membantu,” kata Trump.
Beberapa jam sebelumnya, seseorang terbunuh dalam sebuah ledakan di rumah yang berjarak sekitar 100 Km barat daya Barcelona, dalam sebuah insiden yang terkait dengan serangan tersebut, tambah polisi.
Dikutip dari reuters, Jumat (18/8), masih belum jelas seberapa banyak penyerang yang terlibat. Dalam insiden lain, polisi menembak mati seorang pria yang membawa sebuah mobil ke sebuah pos pemeriksaan polisi di Barcelona, meskipun mereka tidak memiliki bukti bahwa ini juga terkait dengan serangan van tersebut.
Polisi Catalan mengatakan, dua orang yang ditahan pada hari Kamis telah ditangkap di dua kota, Ripoll dan Alcanar. Keduanya di wilayah Catalonia, dimana Barcelona adalah ibu kota negara tersebut.
Ledakan itu juga terjadi di kota Alcanar, dini hari Kamis. Satu orang meninggal dan satu lainnya terluka dalam insiden tersebut, kata polisi.
Rekaman ponsel menunjukkan beberapa mayat berserakan di sepanjang Ramblas, beberapa masih bergerak. Paramedis terlihat tengah merawat mereka dan mencoba menghibur mereka yang masih sadar.
Di lokasi kejadian, jalan raya terlihat sepi, tertutup sampah dan benda-benda berserakan seperti topi, sandal jepit, tas serta kereta dorong bayi.
Menteri luar negeri Belgia mengatakan, ada warga kewarganegaraan Belgia yang termasuk di antara korban tewas.
Kepala daerah Carles Puigdemont mengatakan, orang-orang telah berduyun-duyun ke rumah sakit di Barcelona untuk membantu donor darah.
Seorang saksi bernama Rebecca mengatakan, kepada La Vanguardia: “Saya melihat banyak orang terjatuh ke lantai dan orang-orang berlari dan menangis. Van melaju di tengah jalan sambil menyeret semua orang,” katanya.
Insiden tersebut terjadi pada puncak musim turis di Barcelona, yang merupakan salah satu tujuan perjalanan top Eropa dengan setidaknya 11 juta pengunjung dalam setahun.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang negaranya pernah mendapatkan serangan serupa, menuliskan keprihatinan di Twitter. “Semua pemikiran saya dan solidaritas Prancis terhadap para korban serangan tragis di Barcelona,” tulis dia.
Seorang juru bicara Vatikan mengatakan, Paus Francis sedang berdoa untuk para korban dan ingin mengungkapkan kedekatannya dengan semua orang Spanyol, terutama korban dan keluarga mereka.
Pihak berwenang di Vic, sebuah kota kecil di luar Barcelona, mengatakan sebuah van telah ditemukan di sana sehubungan dengan serangan tersebut. Media Spanyol sebelumnya melaporkan bahwa sebuah van telah disewa untuk kendaraan liburan.
Barcelona adalah ibu kota wilayah kaya di timur laut Catalonia, yang berencana untuk mengadakan pemungutan suara pada 1 Oktober mengenai apakah harus memisahkan diri dari Spanyol atau tidak. Ini dalam sengketa dengan pemerintah pusat, yang mengatakan pemungutan suara tidak bisa dilanjutkan karena inkonstitusional.(*)
Sumber : merdeka.com