
Bandarlampung, Lampungnews.com – Duta Besar Indonesia untuk Kroasia Komjen, Pol Purn Sjachroedin ZP mengaku sedih dan kecewa melihat kondisi kota baru terbengkalai sementara ratusan miliar dana telah dikucurkan untuk pembangunan kawasan tersebut pada saat ia menjabat sebagai Gubernur Lampung.
“Ratusan miliar uang yang sudah dikeluarkan untuk membangun Kota Baru,” kata Sjachroedin ZP, usai acara Temu Kangen Lampung Sai, di gedung Golden Dragon Bandarlampung, Rabu (2/8) malam.
Ia mengatakan, bahwa pembangunan kota baru mutlak diperlukan sebagai pemecah kemacetan dan pemerataan penduduk Kota Bandarlampung yang saat ini semakin padat. Apagi seiring dengan berjalannya waktu perkembangan penduduk terus meningkat.
Oedin menyebutkan, salah satu penyebab dari kemacetan yang terjadi di Lampung, salah satu diantaranya akibat banyaknya universitas maupun pusat kesehatan dengan kondisi lokasi jalan satu arah. Dengan adanya Kota Baru hal tersebut dapat mengurangi terjadinya kemacetan.
“Kenapa saya bilang seperti itu, coba kita lihat disepanjang Jalan ZA Pagar Alam saja ada lima Universitas seperti UBL, Darmajaya, Teknokrat, Unila, Muhammadiyah dan Umitra. Belum lagi terkait fasilitas kesehatannya, jadi apa ini konsepnya. Mustinya ada pemerataan, diletakan dan diatur,” jelasnya.
Ia menambahkan, dirinya merasa kecewa jika pembangunan Kota Baru selama ini dihentikan. Sebab, pembangunannya semata-mata untuk kepentingan masyarakat sebagai pusat pemerintahan dan pendidikan di Lampung.
“Saya kecewa pembangunan Kota Baru dihentikan, karena ini kan kebutuban pokokĀ masyarakat. Saya bukan mengarang, tapi coba dilihat saja jika Kota Baru dijadikan kantor gubernur secara otomatis sebanyak 8.000 pegawai dari berbagai arah akan menuju ke lokasi tersebut,” terangnya. (Adam)