Bandarlampung, Lampungnews.com – Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mendatangi Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Lampung untuk menggali data dan informasi terkait isu terorisme.
Tim Balitbang Kemenhan yang terdiri dari Gerald Theodorus (ketua), Yeyep Pirdaus dan Daryono (anggota) itu menyambangi Kanwil Kemenag Lampung, Rabu (13/9) terkait data dan informasi mengenai implementasi bela negara dalam upaya pencegahan WNI terlibat terorisme.
“Kunjungan kami ke Provinsi Lampung adalah mencari data bela negara, dan mengetahui sejauh mana penerapan bela negara dalam mencegah terorisme di Lampung, khususnya di tingkat mahasiswa,” kata Gerald seperti dilansir dari situs Kemenag Lampung.
Selain itu, Gerald menambahkan, pihaknya juga melakukan penelitian di sejumlah perguruan tinggi di Lampung. “Kami juga memerlukan data pendukung lain seperti dari Badan Intelejen Nasional Daerah, Pemerintah Daerah, Kesbangpol, Kementerian Agama, Korem Polda, dan juga Forum Koordinasi Pencegahan terorisme (FKPT) Provinsi Lampung,” katanya.
Menurut data yang dimiliki Balitbang Kemenhan, Lampung disinyalir daerah yang berpotensi pertumbuhan terorisme. “Ini berdasarkan hasil investigasi dan beberapa laporan dari lembaga terkait,” katanya.
Namun hal ini disangkal Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh Luqmanul Hakim yang mewakili Kepala Kanwil Kemenag Lampung. Menurut Luqmanul, sejauh ini kondisi keamanan di Lampung dalam keadaan kondusif.
Kepala Bidang PAKI, Daswir mengatakan, ada dua pondok pesantren di Lampung yang dicurigai sebagai tempat pendidikan teroris. Namun setelah dilakukan investigasi ternyata tidak ada aktivitas apapun terkait dengan terorisme dan radikalisme disana.
“Kami bersama dengan tim sudah datang ke dua pondok pesantren yang lokasinya di Jati Agung dan Kalianda, yang disinyalir terkait dengan gerakan-gerakan terorisme dan radikalisme. Namun hasil investigasi kami ternyata tidak ada yang aneh dari dua pondok itu,” katanya. (*)