Bandarlampung, Lampungnews.com – Menjamurnya perumahan murah yang tengah hits di kalangan masyarakat nyatanya belum juga mampu menyentuh hingga masyarakat kalangan bawah. Rumah kontainer digadang-gadang menjadi alternatif yang menjanjikan sebagai hunian yang layak.
Dosen Teknik Arsitektur Universitas Lampung, Ahmed Rizaldy Ergantara, menilai rumah kontainer menjadi solusi penyedian perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Kami sangat mendorong pemerintah daerah dan pihak developer untuk mendukung pembangunan rumah kontainer, sebagai alternatif perumahan bagi MBR,” katanya, Senin (25/9).
Ahmed menjelaskan, rumah kontainer memiliki sejumlah keunggulan jika dibandingkan dengan rumah konvensional. Di antaranya, adalah harganya yang lebih murah jika dibandingkan rumah konvensional. Sebagai gambaran dengan rincian biaya hanya sekitar Rp20 juta, masyarakat sudah memiliki rumah layak huni berbahan kontainer.
Dengan sedikit modifikasi, menambahkan pintu dan jendela, kontainer sudah bisa menjadi rumah yang nyaman, bahkan sangat aman. Secara material, rumah dari kontainer juga lebih kokoh. Jika terjadi bencana banjir, kebakaran, bahkan gempa, rumah kontainer lebih aman bila dibandingkan rumah dari tembok semen atau kayu.
“Kami menilai rumah kontainer jadi alternatif yang sangat baik untuk menjawab kebutuhan perumahan bagi MBR. Secara lokasi, Bandarlampung sangat ideal untuk menjadi lokasi percontohan awal. Mengingat kemudahan akses material yang dibutuhkan dan ketersediaan lahan yang sudah minim,” tandasnya.
Sementara Consumer Loan Manager Bank Mandiri Cabang Lampung, Ike Poppi Maryantimengatakan, gagasan tersebut dinilai sangat menarik. Kendati demikian, perlu dikaji solusi dari penyediaan pembiyaaan, dengan cicilan yang ringan untuk MBR.
Menurutnya, model rumah kontainer yang ringkas memang mempermudah berpindah pindah lokasi. Sebaliknya ini menjadi kendala, karena dikhawatirkan sebelum cicilan lunas, atau peminjam gagal bayar, kondisi rumah sudah dipindahkan.
“Pihak bank perlu jaminan, pihak peminjam bisa membayar cicilan sampai lunas. Termasuk juga keamanan, bahwa objek rumah kontainer, tidak ada dipindahkan sebelum cicilan lunas. Ini yang menjadi kekhawatiran. Mungkin pihak ketiga, atau pemerintah daerah bisa menjadi penjamin,” tandasnya. (El Shinta)