Pringsewu, Lampungnews.com – Komisi IV DPRD Pringsewu masih menunggu kajian Dinas Kesehatan Pringsewu untuk menyimpulkan apakah Zaki Saputra (12) yang menderita usus bolong mengalami malpraktek di Rumah Sakit Mitra Husada (RSMH) Pringsewu.
Ketua Komisi IV DPRD Pringsewu, Rizki Raya Saputra mengaku telah meminta dinas kesehatan setempat agar mengkaji kejadian tersebut. “Sementara Dinas Kesehatan sedang mengumpulkan data-data lebih lanjut, apakah ada indikasi malapraktik dari oknum RSMH,” kata Rizki melalui pesan WhatsApp, Minggu (3/9).
Berdasarkan informasi, Dinas Kesehatan Pringsewu sejak Kamis (31/8) lalu menerjunkan tim yang berjumlah lima orang melakukan investigasi di RSMH.
Lebih lanjut, politisi PDI Perjuangan Rizki Raya S mengatakan pihaknya telah menjadwalkan pertemuan resmi dengan dinas kesehatan dan pihak rumah sakit untuk memberikan klarifikasi dan pertanggung jawaban.
“Mari sama-sama kita pantau dan awasi penyelenggaraan kesehatan di Kabupaten Pringsewu agar kedepannya semakin lebih baik,” katanya.
Lihat juga: [Feature] “Mbah, Kalau Sembuh Nanti Belikan Aku Kasur, Ya?”
Diberitakan sebelumnya, Zaki Saputra, warga Bandungbaru, Kecamatan Adiluwih didiagnosis dokter mengalami perlengketan usus. Menurut Dede Hidayat, orang tua pasien, anaknya mendapat tindakan medis di RSMH selama 24 hari sebelum akhirnya dirujuk ke RS. Abdul Moelek Bandarlampung.
Indikasi obstruksi total usus mengharuskan tindakan pembedahan di perut Zaki. Diduga, pada saat perawatan post laparotomi itu lah terjadi infeksi luka operasi. Remaja kelas 1 MTs Bandungbaru itu lantas di rujuk ke RS Abdul Moeloek Bandarlampung. Perut Zaki bolong.
Lihat juga: [Feature] Ya Allah, Bayar Rp64 Juta Usus Dede Ditaruh di Dada
“Pasien dengan infeksi setelah pembedahan. Infeksinya bisa diakibatkan oleh faktor eksternal dan internal. Saat dirujuk jahitan terbuka dan bernanah. Rencananya mau dioperasi ulang. Tapi kondisinya tidak memungkinkan,” kata Humas RS Abdul Muluk Akhmad Safri. (Anton Nugroz)