Bandarlampung, Lampungnews.com – Pengamat transportasi dari Universitas Lampung (Unila) Rahayu menyarankan pemerintah menggabungkan Persatuan Ojek Pangkalan Kota Bandarlampung (Pokbal) dengan Gojek. Ini untuk menghindari perseteruan yang kerap terjadi diantara kedua penyedia jasa ini.
“Pemerintah harus ajak sosialisi, komunitas yang sudah ada kan ojek pangkalan, direkrut, disosialisasi untuk jadi jasa ojek online juga tapi dibawah kendali pemerintah,” kata Rahayu, Rabu (13/9).
Saat ini, lanjut Rahayu, ojek online di kota Tapis Berseri kian menjamur, bahkan ojek yang dahulunya di pangkalanpun beralih menjadi ojek online, selain biaya jasa yang lebih relatif murah ojek online penghasilannya diakui saat ini lebih banyak karena dapat mencakup semua.
“Wajar ketika ojek konvensional marah, pangsa pasar mereka diambil, pendapatan berkurang, tapi saat ini kan kemajuan teknologi, maka dari itu peran pemerintah juga untuk memberikan sosialisasi menggabungkan keduanya,” jelas Rahayu.
Selain itu pembagian trayek dan batasan-batasan yang ada antara ojek konvensional dengan ojek online harus dijalankan, jangan dilanggar salah satu pihak.
“Sebenarnya ojek ini juga bukan transportasi resmi, karena mereka tidak ada trayek dan tarif baku, namanya ojek itu dari turunnya angkot/bus sampai ke pemukiman,” katanya. (Davit)