Bandarlampung, Lampungnews.com – PT Kustodian Sentral Efek lndonesia (KSEI) kembali menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan edukasl Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) sebagai bagian dari rangkaian kegiatan sosialiasi dan edukasi di berbagai daerah.
Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Lampung, Hendi Prayogi menjelaskan kegiatan ini sebagai bagian pengenalan masyarakat terhadap pasar modal.
“Kita tahu BEI hanya berkantor di Bandarlampung, namun Lampung sendiri tidak hanya Bandarlampung, tapi ada 14 kabupaten kota lainnya, maka perlu peran media untuk menyebarkan berita tentang pasar modal,” jelasnya di Rumah Kayu, Kamis (14/9).
KSEI yang hadir di provinsi Lampung berada dibawah naungan BEI, menyebarkan informasi tentang kartu akses, untuk BEI ada di beberapa provinsi namun KSEI hanya ada di Jakarta.
“Sebenernya masyarakat Lampung sudah mulai mengenal pasar modal, dilihat dari penambahan investor Januari – Agustus sekitar 600 investor, dan total investor per akhir Agustus 2017 berjumlah 5.025,” katanya.
Saat ini sosialisasi invenstasi di Pasar Modal bukan hanya milik menengah keatas, harapannya masyarakat paham mengenai pasar modal, informasi tentang pasar modal.
“Oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab mengaku-ngaku dibawah BEI padahal bukan untuk mengurangi investasi bodong,” kata dia.
Sementara Corporate Communications KSEl, Adisty Widyasari menjelaskan Fokus dari kegiatan sosialisasi ini adalah menyampaikan kembali manfaat sarana perlindungan investor dan pemantauan portofolio investor yang disediakan KSEI, yakni Fasilitas AKSes.
“Dengan diselenggarakannya kembali program sosialisasi ini. diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat Lampung mengenai pentingnya pemantauan portofolio investasi secara langsung melalui Fasilitas AKSes, khususnya untuk nasabah pasar modal. Hadirnya fasilitas yang merupakan sarana transparansl informasi den pertindungan investor tersebut, diharapkan dapat menarik minat investor baru,” ungkapnya.
Adisty menambahkan sosialisasi dan edukasi ini juga sejalan dengan kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ yang diselenggarakan regulator pasar modal untuk meningkatkan jumlah investor, khususnya investor domestik. Peningkatan jumlah investor domestik di pasar modal telah menunjukkan hasil yang positip. (Davit)