Bandarlampung, Lampungnews.com – Pedagang Pasar Perumnas Wayhalim mulai menempati Tempat Penampungan Sementara (TPS) di lapangan Al Azhar dan sekitar lapangan parkir pasar. Pasalnya, hari ini (5/9) batas terakhir pasar tradisional tersebut dikosongkan sebelum direnovasi.
Dari pantauan, sejumlah pedagang masih memindahkan barang dagangan dan membuat lapak yang lebih layak dan nyaman untuk ditempati di TPS Lapangan Al Azhar. Namun, sudah ada beberapa pedagang yang sudah mulai berjualan.
Aminah, salah satu pedagang buah mengaku baru hari ini dirinya menempati kios TPS yang sudah disediakan Dinas Perdagangan (Disdag) Bandarlampung.
“Baru hari ini pindah, karena katanya hari ini pasar harus sudah dikosongkan. Tapi saya nggak tahu kapan mulai pembangunannya,” katanya.
Dirinya menjelaskan, lokasi kios TPS yang ditempati ini berukuran 2×1 meter dan hanya membayar retribusi Rp 2 ribu per hari. Namun, dirinya mengaku belum mengetahui berapa harga kios baru jika Pasar Perumnas Wayhalim selesai dibangun.
“Kalau TPS-nya nggak bayar, Cuma bayar retribusi saja sehari Rp 2 ribu. Kalau harga kios nanti yang baru belum dikasih tahu sama orang dinas, karena status saya penyewa. Kalau yang sudah punya hak milik kios itu nanti bayarnya Rp 10 ribu per meter dari luas kios, dibayarnya per bulan,” jelasnya.
Sementara, Khasnawi yang kesehariannya berjualan sayuran mengaku membuat sendiri lapak dagangan di TPS. Sebab, untuk pedagang hamparan hanya disediakan tanah lokasi berdagang.
“Ini saya bangun sendiri lapaknya, patungan dengan dua pedagang lain, habis Rp 1,5 juta. Soalnya pedagang hamparan cuma disediakan tanahnya saja. Kalau ditanya nyaman atau nggak ya namanya tempat penampungan sementara,” singkatnya. (El Shinta)