Bandarlampung, Lampungnews.com – Perempuan dinilai masih menjadi objek dalam pelaksanaan pilkada di Lampung. Padahal jumlah partisipasi perempuan lebih besar dibanding laki-laki Perempuan pun seharusnya memiliki nilai tawar yang tinggi dalam mengawal kebijakan pemerintah setempat.
Pendapat ini bukan tanpa bukti pasti. Berkaca dari pilkada serentak 2015 lalu di delapan kabupaten/kota, partisipasi perempuan jauh lebih banyak dibanding laki-laki, sekitar 5 – 7 persen lebih banyak.
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari laman pilkada2015.kpu.go.id per kabupaten/kota, tercatat pemilih berjenis kelamin perempuan di tujuh kabupaten/kota lebih banyak dibanding laki-laki yakni di Bandar Lampung, Pesawaran, Pesisir Barat, Lampung Selatan, Lampung Timur, Metro, dan Lampung Tengah. Jika dirata-rata, paritisipasi perempuan dalam perhelatan politik lebih dari 60 persen dibanding laki-laki.
Peran perempuan dalam pemilihan gubernur (pilgub) Lampung 2018 nanti pun menjadi sorotan Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR Lampung. DAMAR menilai, perempuan hanya dilibatkan saat jelang pemilihan. Namun, setelah calon yang diusung menang, peran perempuan pun seperti dilupakan.
Koordinator Program DAMAR, Sofyan Hadi mengatakan, saat ini belum ada kebijakan yang berpihak kepada perempuan, meskipun sudah ada undang-undang perpolitikan yang mengatur tentang kuota 30 persen dalam pemilihan legislatif.
“Saat ini belum ada spesifik melibatkan perempuan dalam perpolitikan, ketika tidak memenuhi ada gak hukumannya? kepentingan laki-laki menjadi lebih dominan,” kata Sofyan, Senin (11/9).
Sofyan melanjutkan, meskipun berdasarkan hasil pilkada 2015 lalu jumlah partisipasi perempuan diatas 60 persen, hal itu tidak bisa menjadi patokan apakah perempuan ‘melek’ politik.
“Gak donk, gak harus banyak saja. Ok, jumlah perempuan banyak, namun mereka harus diberikan pendidikan politik, parpol harus memberikan pendidikan politik,” kata dia.
Pendidikan politik yang dimaksud yakni menjelaskan apa yang perlu dilakukan perempuan ketika menentukan pilihan, apa yang dilihat dari seorang calon, track record calon selama ini. (Davit)