Bandarlampung, Lampungnews.com – Pengemudi ojek online merasa keberatan dengan pelarangan ‘ngetem’ di lingkungan kampus oleh Universitas Lampung. Pengemudi menilai, mereka standby agar memudahkan konsumen memesan jasa ojek online.
“Kenapa saya bilang memudahkan, karena mahasiswa yang memesan tidak menunggu lama kedatangan kami untuk menjemput. Coba kalau kami mangkalnya jauh dari lingkungan kampus, mahasiswanya juga kan bisa lama nunggu kami, dampak dari lamanya itu terkadang kami mendapatkan cancel-an,” kata salah satu pengemudi Go-Jek, Tomi, Jumat (13/10).
Selain itu, lanjutnya, dengan mangkalnya di area kampus Unila dirutnya dan pengemudi yang lain tidak berbuat anarkis atau membuang sampah sembarangan. “Kami juga pasti akan menjaga ketertiban lingkungan kampus kok. Kami tidak menyampah, karena kami hanya numpang mangkal saja,” jelasnya.
Hal yang sama dikatakan pengemudi Grab, Anggri, yang tidak setuju jika pihak kampus melarang untuk mangkal di area kampus. Menurutnya, dirinya dan Go-jek lainnya hanya sekedar mangkal tidak berbuat onar.
“Kalau saya sih tidak setuju, karena memang kehadiran kami tidak merusak. Dan menurut saya, dengan adanya edaran ini sama saja mematikan rezeki kami,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, para pengemudi taksi dan ojek online dilarang ‘ngetem’ di area kampus Unila. Pihak kampus menyatakan pelarangan ini agar suasana kampus lancar, aman dan tertib. (Adam)