Bandarlampung, Lampungnews.com – Gubernur Lampung Ridho Ficardo hampir dipastikan tidak dapat maju dalam Pilgub Lampung 2018 mendatang jika hanya mengandalkan perahu partai.
Pengamat Politik asal Universitas Lampung (Unila) Dedy Hermawan mengatakan, jika petahana hanya berharap pada perahu partai selain Demokrat hal itu sulit terjadi mengingat perahu partai tersisa sedikit.
“Hampir dipastikan tidak bisa maju kalau berharap pada perahu partai, kalau independen ada peluang tapi apa dia mau,” jelas Dedy, Jumat (13/10).
Dedy beramsusi demikian mengingat keluarnya surat rekomendasi DPP Gerindra terhadap bacagub Arinal Djunaidi. Jika dihitung secara sistematis, peluang mendapatkan perahu tinggal pada Hanura dan PPP mengingat partai PKB sedang diperebutkan Arinal dan Mustafa.
Demokrat saat ini memiliki 11 kursi, Hanura 2 kursi dan PPP 4 kursi. Dengan kemungkinan-kemungkinan tersebut hanya ada pada Hanura dan PPP, dengan asumsi kedua partai tersebut tidak diambil bacagub lainnya.
“Incumbent sekarang tidak mempunyai nilai jual yang bisa memberi harapan peluang kemenangan, wajar daya magnetnya kecil,” jelasnya.
Dedy menilai beberapa faktor yang menyebabkan rekomendasi dari partai lain sulit didapat, selain karena prestasi yang minim, ketidakpuasan atas kinerjanya selama ini di mata masyarakat berdasarkan hasil survei Rakata Institute beberapa waktu lalu menjadi faktor.
“Belum kasus yang sempat mencuat di media, ada juga faktor kegagalan tim sukses dalam meyakinkan partai-partai, kemampuan dia meyakinkan petinggi partai pusat, ini juga menyebabkan incumbent menjadi tidak menarik,” katanya.
Dedy menambahkan, ini menjadi fenomena yang sangat ironi, ketika di daerah lain petahana dimajukan. Dedy menyebutnya hukuman publik, karena jarang terjadi petahana tidak maju di periode kedua.
“Ini menunjukan kapasitas kepemimpinannya terbukti sangat instans dan terkesan karbitan, makanya dia tidak bisa mengelola daerah, mengelola pembangunan, mengelola birokrasi, akhirnya tenggelam, tidak bisa menjadi leader, pada akhirnya dia harus menerima, tapi kan ini baru analisa, jika dia tidak dapat maju, itulah menyebabkan kegagalan incumbent,” katanya. (Davit)