Bandarlampung, Lampungnews.com – Sejumlah warga mengkambinghitamkan petugas kebersihan (sokli) yang jarang datang sebagai pembenaran tindakan mereka membuang sampah di sungai.
Salah satu warga Kelurahan Kebon Jeruk, Tanjungkarang Timur, Wiwin mengaku warga setempat ‘terbiasa’ membuang sampah di sungai. Alasannya, karena sokli jarang datang untuk membawa sampah.
“Kalau nunggu sokli mah lama, datangnya cuma pas waktu penagihan pembayaran kebersihan saja,” ujar Wiwin, Senin (30/10).
Dengan alasan itu, kata Wiwin, warga pun membenarkan tindakan mereka membuang sampah di sungai. “Tidak di kelurahan sini aja, semua kelurahan di deket bantaran sungai pun buang sampah di sungai, karena mau bagaimana lagi, soklinya malas datang,” katanya.
Alasan yang sama diungkapkan Amin, warga setempat yang tinggal tepat di bantaran sungai. Amin mengaku membuang sampah setiap hari ke sungai. Amin mengaku tidak ada pilihan lain selain membuang ke sungai.
Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Bandarlampung, Sidik Ayogo mengatakan, tidak datangnya sokli tidak bisa menjadi alasan pembenar warga untuk membuang sampah ke sungai. Sidik mengimbau agar warga meletakkan sampah di tepi jalan, sehingga mudah diambil petugas kebersihan.
“Petugas sokli yang ada mengambil sampah di rumah warga, bukan komando dari kami (BPLH), hal tersebut kordinasi ke lurah dan camat setempat. Kalau petugas kebersihan dari kami yakni mengambil sampah di pinggir jalan dan pembersihan sungai,” katanya. (El Shinta)