Bandarlampung, Lampungnews.com – Tugu nama (signage) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang berada tepat di tengah Laut Pasir Bromo dan kawasan savanah Bromo diprotes Masyarakat Fotografi Indonesia (MFI). Tugu itu dianggap mengganggu kealamian Bromo.
Melalui surat terbuka yang dibagikan dalam unggahan status oleh akun Facebook Hermanus Prihatna pada Jumat (13/10), MFI menyampaikan protes keras atas pembangunan tugu nama tersebut. Surat itu ditujukan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Menteri Pariwisata. Surat itu dibuat atas nama Ketua Dewan Pembina MFI, Sigit Pramono.
“Ibu dan bapak, melalui surat terbuka ini saya menyampaikan protes keras kami atas nama Sahabat Bromo, dan Masyarakat Fotografi Indonesia (termasuk kalangan fotografer landscape) atas tindakan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang telah membangun tugu besar di Laut Pasir Bromo dan di padang Savannah Bromo,”.
Protes ini dilayangkan karena Bromo adalah salah satu dari 10 destinasi prioritas tujuan pariwisata yang telah ditetapkan pemerintah. Sehingga, sudah sepatutnya pihak pengelola Bromo saat ini yaitu Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, mampu mengelolanya dengan standar pengelolaan taman nasional yang benar, berstandar internasional.
“Alih-alih meningkatkan pelayanan kepada wisatawan yang akhir-akhir ini telah membayar tiket masuk dengan tarif yang dinaikkan berlipat, mereka malah membangun tugu nama (signage) di tengah-tengah obyek wisata. Tugu nama semacam ini tidak banyak manfaatnya, dan secara estetika kehadiran tugu- tugu itu sungguh aneh dan jelek di tengah alam Bromo yang begitu indah dan megah,”
Surat itu juga menyebutkan, pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru hanya menghambur-hamburkan uang saja. Padahal uang sebesar itu bisa digunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat, misal menambah jumlah toilet di kawasan Bromo.
“Untuk diketahui di kawasan laut pasir Bromo hanya ada 1 toilet yang dibangun oleh BNI, dan dewasa ini untuk toilet wanita sangat kurang sehingga pengunjung wanita harus antri sangat panjang jika ingin menggunakan,” (*)