Pringsewu, Lampungnews.com – Warga di Kelurahan Pringsewu Selatan, Kecamatan Pringsewu mulai bisa bernafas lega. Genangan yang membanjiri permukiman mereka yang kerap timbul saat musim penghujan, kini tak lagi jadi momok menakutkan sebagai musibah tahunan. Berkat sumbangan proyek infrastruktur dari program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), lebih dari 400 meter jaringan drainase dibangun tahun ini.
“Setiap hujan lebat, di depan rumah saya ini pasti kebanjiran mas. Alhamdulillah, sekarang bisa tenang, gak banjir lagi karena drainase dan gorong-gorongnya sudah dibangun,” kata Mono, warga yang rumahnya berada di permukiman langganan banjir, Selasa (19/12) siang.
Warga lainnya pun menyambut baik. Pelaksanaan pembanguan yang berorientasi pada peningkatan kualitas permukiman kumuh ini dinilai warga jadi solusi. Salah satu kelurahan yang dianggap wilayah dengan persoalan yang cukup krusial soal kekumuhan ini pun perlahan disulap jadi indah.
“Para pemuda yang memiliki ketrampilan diberdayakan untuk menghias kampungnya sendiri. Depan rumah saya ini dulunya jalannya masih tanah dan becek, sekarang bisa jadi tempat selfie om,” kata Afdhal (18).
Lebih dari 30 hektare wilayah dengan permukiman kumuh di kabupaten berjuluk Kota Bambu ini menjadi target program National Slum Upgrading Programme (NSUP) atau Kotaku.
Wilayah yang diidentifikasi dengan kekumuhan tersebut tersebar di empat kelurahandi Kecamatan Pringsewu, yakni Kelurahan Pringsewu Selatan dengan luasan kumuh 12,38 hektare, Pringsewu Barat dengan luas 3,25 hektare, Pringsewu Utara dengan luas 11,70 hektare, di Pringsewu Timur seluas 4,25 hektare, dan satu pekon di Kecamatan Ambarawa yakni Pekon Jatiagung, dengan luas wilayah kumuh 2,50 hektare.
Lewat anggaran Bantuan Dana Investasi (BDI) tahun 2017, variabel-variabel yang diidentifikasi jadi penyebab kekumuhan satu persatu ditangani. Di Kecamatan Pringsewu Selatan sendiri, pemanfaatan dana bantuan itu untuk penanganan soal buruknya aksesibilitas lingkungan permukiman warga, diantaranya fokus pada perbaikan dan pembangunan jaringan drainase maupun pembangunan rabat jalan. Total, anggaran yang digelontorkan mencapai Rp500 juta tahun ini.
“Dana yang dimanfaatkan KSM diantaranya untuk pembangunan jaringan drainase, jalan rabat, maupun pembuatan gorong-gorong,” kata Ketua Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Pringsewu Selatan Sugeng Purwanto. (Anton Nugroz)