Bandarlampung, Lampungnews.com – Usai resmi menjadi calon gubernur Lampung yang diusung PDI Perjuangan, Herman HN mengaku mendapat ‘wasiat’ dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
“Pesan dari ketua umum gimana kita politik yang santun dan baik, nanti menang, dan mensejahterakan rakyat,” kata Herman saat ditemui di Rumah Dinas Walikota Bandarlampung, Jumat (5/1).
Terkait dengan koalisi partai lain, Herman mengaku sudah berkomunikasi dengan beberapa partai. Namun dirinya belum berani mengambil langkah lebih jauh.
“Koalisi dengan partai lain, nanti kita lihat di jalan, saya nggak mau memutuskannya sekarang, ada beberapa partai, saya ingin jadi politik yang santun, saya nggak mau ganggu-ganggu orang lain yang sudah didukung partai lain, kita bukan politik yang hancur-menghancurkan,” tegasnya.
Untuk saat ini, kata Herman, dirinya akan langsung fokus melakukan sosialisasi ke masyarakat mengenai pencalonannya sebagai orang nomor satu di Lampung.
“Langkahnya kita langsung turun ke bawah sosialisasi ke masyarakat, kasih tahu ke masyarakat tujuan saya nyalon ini seperti apa, untuk mensejahterakan rakyat, petani lebih makmur ke depannya, sehingga Lampung jadi lumbung padi, sejak zamannya Pak Sjachroedin kan Lampung sudah jadi lumbung padi,” jelasnya.
Herman yang sebelumnya sempat menyebut adanya pengkhianat yang sengaja menjegal dirinya agar tidak diusung PDI Perjuangan, saat ini merasa optimisi bahwa seluruh unsur PDI Perjuangan akan membantu memenangkan dirinya dalam pertarungan pilgub.
“Sudah jelas dalam surat perintah semuanya harus solid, harus tegak lurus semua. Mudah-mudahan lah saya, saya nggak mau bilang solid banget, sadar saja bagaimana buat mensejahterakan masyarakat. Saya sudah bilang sejak awal kalau saya kader PDI Perjuangan tapi ada yang bilang bukan, ya terserah mereka sajalah, tapi buktinya PDI Perjuangan mengakui sebagai kader,” papar dia.
Disinggung apakah dirinya telah menentukan jargon yang akan digunakan bersama Sutono, Herman mengaku belum menyiapkannya. Termasuk deklarasi dirinya.
“Deklarasi nantilah, lihat nanti. Saya lagi komunikasi dengan partai dengan DPD, pokoknya gimana partai harus jalan. Jargonnya nantilah,” tandasnya. (El Shinta)