Tulang Bawang, Lampungnews.com – Bupati Tulang bawang, Winarti kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) disejumlah tempat-tempat instansi pelayanan pubilk. Kali ini mantan Ketua DPRD Tulang bawang ini mendatangi diantaranya Kantor Kecamatan Menggala dan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Tujuan sidak ini dilakukan agar adanya perubahan pola pikir dan kinerja aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkab Tulang Bawang, utamanya, perubahan kinerja apatatur yang bertugas di organisasi perangkat daerah (OPD) terutama berkaitan dengan pelayanan.
Seperti halnya sidak ke kantor Kecamatan Menggala, itu dilakukan guna memastikan terpenuhinya pelayanan secara maksimal bagi masyarakat di kantor kecamatan tersebut.
Saat sidak, Winarti didampingi Asisten l Ahmad Suharyo dan Kepala Inspektorat Pahada Hidayat, yang saat itu, selain mengecek pelayanan, Winarti juga mengecek kebersihan dan kelengkapan sejumlah tenaga kerja baik yang sudah berstatus pegawai negeri sipil (PNS) maupun tenaga honorer.
“Saya mau pelayanan untuk masyarakat dapat meningkat. Sehingga tidak lagi menjadi keluhan masyarakat,” ucap Winarti saat berada di kantor Kecamatan Menggala.
Sementara saat sidak di Kantor Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Bupati Tulang bawang ini berucap bahwa ia ingin merubah pola yang menjadi kebiasaan selama ini. Ia mencermati bisa atau tidak ASN yang ada menjalani tugas-tugas yang, dan jika tidak, besar kemungkinan Winarti akan menggunakan ASN dari luar.
Sebab Winarti banyak mengeluhkan, seperti halnya tidak adanya poster pengumuman rincian persyaratan dan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk membuat kelengkapan dokumen perusahaan seperti SITU, SIUP, TDP, IMB serta dokumen lainnya di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu tersebut.
“Bagaimana masyarakat bisa tau persyaratannya apa saja dan estimasi waktu jadinya jika tidak ditempel disini,” cetus Winarti.
Maka dari itu, ia menginginkan seluruh prosedur proses perizinan dan estimasi waktu jadi untuk ditempel sehingga masyarakat ketika memasuki instansi tersebut dapat langsung mengerti.
“Tiga hari saya ingin sudah harus ada perubahan dan di tempel, sebab saya ingin mulai merubah pola pikir dan kebiasaan buruk setiap instansi pelayanan publik di Pemerintahan untuk lebih jelas dan tidak bertele-tele, karena jelas Pemerintah Pusat juga menginginkan pemangkasan birokrasi yang bertele tele, yang tujuannya akan lebih mempermudah masyarakat untuk mengurus segala proses perizinan dan sejenisnya,” tandasnya. (Can)