Jakarta, Lampungnews.com – Kepolisian masih menyelidiki peredaran video berkonten pornografi yang melibatkan dua anak di bawah umur dengan perempuan dewasa.
Dari hasil penyelidikan, polisi mendapati bahwa pembuatan video tersebut diketahui berasal di wilayah Bandung, Jawa Barat. Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Adi Deriyan mengatakan saat ini penyelidikan tersebut sedang dilakukan pihak Kepolisian Daerah Jawa Barat.
“Sudah dan kami sudah bekerja sama dengan Polda Jabar, kasus ditangani oleh Polda Jabar,” ujarnya seperti dilansir dari CNN Indonesia, kemarin.
Dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus mengatakan peristiwa tersebut dilakukan di dalam kamar hotel di wilayah Bandung. Saat ini pihaknya masih mengumpulkan sejumlah data untuk menangkap pelaku pembuatan video berkonten pornografi tersebut.
Selain itu, Yusri mengatakan, pihaknya juga masih menyelidiki dan mencari anak-anak yang dilibatkan dalam video tersebut. Dia mengaku belum mengetahui latar belakang dari anak-anak di bawah umur itu dilibatkan dalam video tersebut.
“Kami sudah lidik mudah-mudahan bisa terungkap. (Pelaku pembuatan video) belum tertangkap. Kita masih lidik dulu tetapi untuk lokasinya di sekitar Bandung, masih lidik tapi arah ke sananya (penangkapan) sudah (ada),” ucapnya kepada CNNIndonesia.com.
Hingga kini, Yusri mengaku masih mencari tahu motif dari pembuatan video berdurasi satu jam 11 menit tersebut. Dia belum dapat memastikan apa yang melatarbelakangi karena penangkapan pelaku belum dilakukan.
“Masih (lidik), kalau sudah datanya lengkap nanti saya bicara,” tuturnya.
Video porno yang melibatkan dua anak laki-laki di bawah umur dengan seorang perempuan dewasa itu telah beredar di sejumlah media sosial. Dalam video tersebut, seorang pria yang bertugas sebagai kameramen pun merekam dan memberi instruksi kepada dua anak tersebut apa saja yang harus dilalukan.
Sejumlah adegan yang dilakukan kedua anak tersebut tak lepas dari instruksi kameramen. Sebelum adegan pornografi dilakukan, seorang anak terlihat diberikan makanan dan sebuah benda yang tampak seperti mainan.
Percakapan yang terjadi di antara perekam, perempuan dewasa dan dua anak tersebut terdengar menggunakan bahasa Sunda. (*)